Perhatikan Hal Ini untuk Ciptakan Rumah Ramah Anak

Berikut tips untuk menciptakan rumah ramah anak agar tetap aman dan nyaman.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Sep 2015, 10:27 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2015, 10:27 WIB
Desain Furniture yang Bikin Kamu SANGAT MENGINGINKANNYA
Yeah, ini desain furniture yang bakal membuatmu melongo dan bakal berusaha memilikinya.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap pasangan baru menikah mendambakan tempat tinggal yang aman dan nyaman terutama bagi anak-anak. Untuk menciptakan hunian aman dan nyaman bagi anak-anak memang ada sejumlah hal harus diperhatikan oleh orangtua.

Rumah ramah bagi anak tersebut memang sebaiknya memiliki ruangan terbuka. Hal itu agar membuat ruang-ruang di dalam rumah lebih cair sehingga ada interaksi. Karena itu, desain rumah juga perlu menjadi perhatian. Tak hanya itu, bahan membangun rumah ramah anak juga perlu dicermati agar aman bagi anak.

Selain desain dan bahan bangunan rumah ramah anak, ada juga hal lain yang perlu diperhatikan orangtua. Arsitek Erlina Anastasia pun membagikan sejumlah tipsnya saat berbincang dengan www.rumah.com, yang ditulis Selasa (8/9/2015).

Pertama, satu area jadi perhatian supaya anak aman yaitu jendela. Erlina mengingatkan, salah satu hal diperhatikan jendela di kamar. Sebaiknya tempat tidur jangan diletakkan di dekat jendela.

"Anak-anak masih kecil jadi takutnya mereka loncat bisa memecahkan kaca. Memang bisa dibantu dengan teralis. Rumah saya tidak pakai teralis. Tempat tidur sebaiknya jauh dari jendela, kalau ada jendela bisa digunakan teralis," kata Erlina.

Selain itu, orangtua juga dapat memberikan pengertian kepada anaknya untuk tidak bermain dekat jendela. Hal itu lantaran bisa bahaya, sakit dan luka.
Kedua, relling tangga dan balkon. Erlina mengatakan sebaiknya relling itu berbentuk vertikal. Bila relling itu horizontal maka dikhawatirkan anak dapat memanjatnya, dan ini dapat berpotensi buat anak jatuh.

"Susunan relling di rumah sebaiknya vertikal. Lalu pakai besi dan barnya tidak berdekatan agar anak tak keluargkan badannya dari relling itu," kata Erlina.

Ketiga, tangga. Salah satu hal jadi perhatian orangtua di area rumah yaitu tangga. Saat ini desain rumah di perkotaan dibangun vertikal. Hal itu mengingat lahan perkotaan sudah mulai terbatas sehingga setiap rumah ada tangga.

"Jadi satu hal diperhatikan yaitu tangga. Perhatikan step ketinggian tangga. Kadang orang tidak perhatikan ketinggian tangga agar menciptakan suasana dingin. Idealnya tangga maksimal 18 cm untuk step orang dewasa. Lebih bagus lagi kalau 15 cm agar anak tak kecapaian. Jadi usahakan di bawah 18 cm sehingga anak-anak juga masih nyaman. Ini juga ada hubungannya dengan relling agar anak juga aman," kata Erlina.

Keempat, orangtua juga sebaiknya memperhatikan perabotan untuk membangun rumah ramah anak. Erlina menuturkan, biasanya furnitur memilih sudut-sudut tajam. Untuk mengantisipasi hal tersebut, orangtua juga dapat menggunakan pelindung agar sudut-sudut tajam itu tidak melukai anak.

Selain itu, orangtua juga dapat menyediakan peralatan khusus untuk anak-anak di bagian bawah. Sehingga anak-anak juga dapat mandiri untuk mengambil peralatan misalkan makanannya di bagian dapur.

Ingin tahu lebih banyak tips untuk membangun rumah ramah anak, yuk simak video berikut: (Ahm/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya