Ini Dia Rumah Subsidi Terbaru di Bogor dan Bekasi

Liputan6.com, Jakarta Capek terus-menerus tinggal di rumah kontrakan? Alangkah baiknya bila Anda mulai memikirkan nyamannya menghuni rumah baru dengan memanfaatkan rumah subsidi dari Pemerintah.

Kendati lokasi perumahan subsidi rata-rata cukup jauh dari pusat kota Jakarta, akan tetapi beberapa perumahan menawarkan akses mudah ke sarana transportasi massal seperti kereta commuter line.

Jika dihitung secara kasar, ongkos menggunakan kereta hanya berkisar Rp150 ribu sebulan. Lebih irit dibanding bekerja dengan kendaraan bermotor.

Selain itu cicilan pokok rumah subsidi juga tak berbeda jauh besarannya dengan harga sewa rumah kontrakan di Jakarta.

Sebelum memutuskan untuk membeli rumah subsidi, persyaratan yang harus dipahami adalah:

• WNI dan berdomisili di Indonesia
• Telah berusia 21 tahun atau telah menikah
• Pemohon maupun pasangan (suami/istri) belum memiliki rumah dan belum pernah menerima subsidi pemerintah untuk pemilikan rumah
• Gaji / penghasilan pokok tidak melebihi Rp4 juta untuk Rumah Sejahtera Tapak dan Rp7 juta untuk Rumah Sejahtera Susun, atau maksimal gaji/penghasilan pokok sesuai ketentuan pemerintah.
• Memiliki masa kerja atau usaha minimal 1 tahun
• Memiliki NPWP dan SPT Tahunan PPh orang pribadi sesuai perundang-undangan yang berlaku

Tak hanya itu, tinggal di rumah subsidi juga memiliki ketentuan penghunian yaitu:

• Penggunaan sebagai tempat tinggal atau hunian oleh pemilik
• Jika pemilik meninggalkan rumah/ hunian secara terus menerus selama 1 (satu) tahun tanpa memenuhi kewajiban berdasarkan perjanjian, Pemerintah berwenang mengambil alih kepemilikan rumah tersebut

Sedangkan ketentuan sewa/dialihkan kepemilikannya boleh dilakukan atas dasar:

• Pewarisan
• Telah dihuni lebih dari 5 (lima) tahun untuk Rumah Sejahtera Tapak
• Telah dihuni lebih dari 20 (dua puluh) tahun untuk Satuan Rumah Sejahtera Susun
• Pindah tempat tinggal akibat peningkatan sosial ekonomi; atau
• Untuk kepentingan Bank Pelaksana dalam rangka penyelesaian kredit atau pembiayaan bermasalah

Nah, tertarik dengan rumah subsidi? Berikut Rumah.com merangkum daftar rumah subsidi di sekitar Jakarta yang layak Anda pertimbangkan.

Puri Harmoni 8

Perumahan subsidi milik pemerintah ini berlokasi di Desa Cibunar, Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat.

Rencananya, akan ada 1.400 hunian di sini yang dibangun dengan sistem indent. Saat ini rumah tipe 36/60 sudah berstatus sold dan tersedia tipe 26/60.

Harga yang dibanderol adalah Rp133 juta, bisa dicicil melalui Bank Tabungan Negara (BTN). Asumsi jika uang muka rumah 5% atau setara dengan Rp6.650.000, maka sisa yang harus dibayar sebesar Rp126.350.000 dapat diangsur selama 20 tahun.

Perumahan Griya Setu Permai

Perumahan subsidi di Jalan MT. Haryono, Bekasi Timur, Jawa Barat, ini menawarkan booking fee Rp1 juta untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Sedangkan DP dan biaya lainnya sebesar Rp35 juta bisa dicicil hingga proses akad berlangsung.

Untuk cicilan dengan tenor 15 tahun, pokok pinjaman KPR dipatok Rp963.500 dan Rp802.500 untuk jangka waktu 20 tahun.

Sebagai catatan, pengembang hanya memberi Sertifikat Hak Guna Bangunan kepada setiap penghuni, yang berarti Anda harus menyiapkan dana lagi jika ingin mengubahnya ke Sertifikat Hak Milik.

(Baca juga: Sebelum Beli Rumah, Kenali Dulu Jenis Sertifikatnya!)

Pesona Kahuripan Cileungsi

Pada umumnya rumah subsidi dibangun secara indent bukan ready stock, begitupun yang berlaku di perumahan subsidi di kawasan Cileungsi satu ini. Rumah akan dibangun setelah akad, dan siap huni pada lima bulan setelahnya.

Anda yang berhak mendapatkan rumah subsidi ini bisa mengangsur uang muka rumah selama empat kali. DP untuk rumah tipe 30/66 adalah Rp17 juta sementara tipe 30/72 uang mukanya sebesar Rp22 juta.

Pesona Aqilla Raya

Rumah subsidi ini memiliki spesifikasi teknis seperti pondasi batu kali, struktur beton bertulang, dinding batako, dan rangka atap baja ringan. Material yang ideal untuk rumah tipe 32/60 dengan dua kamar tidur dan satu kamar mandi seharga Rp133,5 juta.

Lokasi perumahan berada sekitar 2,1 km dari Stasiun Cikarang. Pihak terkait rencananya akan membangun jalur dwiganda (double-double track [DDT]) dari stasiun ini hingga Stasiun Manggarai dan juga perpanjangan elektrifikasi dari Stasiun Bekasi.

Dengan begitu, Anda yang bekerja di Jakarta tak perlu khawatir kesulitan saat mencari moda transportasi.

Foto: iStock