Liputan6.com, Jakarta Kabupaten Tangerang dinilai sebagai wilayah yang menyimpan potensi investasi yang besar di sektor properti. Bahkan, statistik properti di Tangerang menunjukkan pertumbuhan di daerah ini lebih pesat dibanding Bogor, Depok, dan Bekasi.
“Wilayah Tangerang lebih cepat berkembang dari sisi bisnis properti dan profitable bagi investor,” kata pengamat ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Dahnil Anzar Simanjuntak seperti ditulis Rumah.com, Senin (9/5).
Pertumbuhan ekonomi di Tangerang disebabkan karena pertumbuhan kelompok urban lebih besar dibanding wilayah lain. Hal ini pula yang menyebabkan nilai harga tanah di Tangerang paling tinggi dibanding daerah penyangga Ibukota lainnya.
Advertisement
Adapun bisnis properti yang menarik untuk dikembangkan di wilayah ini, katanya, adalah properti kelas medium dan premium, seperti rumah toko (ruko) dan perkantoran.
Menurut Dahnil, faktor lain munculnya peluang bisnis properti di daerah penyangga seperti Tangerang, karena wilayah Ibukota Jakarta sudah sangat sumpek dan mahal harganya. Sehingga, sudah tidak begitu menarik bagi kalangan swasta yang ingin bermain di bidang properti.
“Jakarta sudah sumpek. Kalau melihat efisiensinya, pergeseran pertumbuhan ekonomi ke Tangerang akan lebih menguntungkan, nilai investasinya juga cepat,” kata Dahnil.
Keliling Dunia
Melihat tren positif tersebut, Grand Dadap City pun berusaha menggenjot penjualan dengan meluncurkan promo “Keliling Dunia” (20 April – 20 Juli 2016). Melalui promo ini, investor hanya perlu mengeluarkan booking fee sebesar Rp10 juta, dengan hadiah langsung tiket tamasya ke mancanegara.
“Saat ini, secara keseluruhan, penjualan Tower Emerald, Saphir, dan Ruby sudah mencapai 50%. Angka ini kami yakini akan terus meningkat, seiring dengan perkembangan daerah barat Jakarta,” kata Hadi Wanto, Head of Marketing Communication Grand Dadap City.
Dia mengatakan, konsistensi Grand Dadap City dalam pembangunan menjadi kunci kepercayaan investor. Proyek mix-used seluas 3,7 hektar ini terus dibangun dan direncanakan rampung di 2017, sementara Grand Dadap Mall sudah dibuka sejak Agustus 2014.
Dia mengatakan, Grand Dadap City menawarkan hunian vertikal dengan berbagai tipe mulai Rp300 jutaan. Harga ini, menurutnya, termasuk kompetitif, apalagi dengan fasilitas lengkap berupa mall, ruko, dan hotel dalam satu kawasan terpadu.
Soal lokasi, jelas Hadi, Grand Dadap City tergolong strategis, hanya 5 menit dari bandara Internasional Soekarno Hatta dan 10 menit dari megaproyek PIK 2.
“Ditambah lagi, jalur perimeter utara kini telah menjadi akses baru menuju bandara dan Tangerang sehingga semakin mempermudah akses. Rencana pengembangan Jalan Perancis menjadi salah satu jalan arteri dengan empat jalur kendaraan yang menghubungkan PIK – Bandara Soekarno-Hatta – Tangerang juga menjadikan Dadap menjadi lokasi yang strategis,” urainya.
Grand Dadap City dikembangkan oleh Provident Development, yang merupakan bagian dari Provident Group (Tower Bersama Group – Provident Agro). Tower Bersama Group sendiri telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp30 triliun.