Setelah Bercerai, Bagaimana Membagi Harta Rumah?

Ketika bercerai, Anda pun dihadapkan oleh pilihan: akankah rumah tersebut dijual atau berpindah kepemilikan menjadi milik Anda atau pasangan

oleh Isnaini Khoirunisa diperbarui 13 Jun 2016, 07:09 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2016, 07:09 WIB
Rumah.com Setelah Bercerai, Bagaimana Membagi Harta Rumah?
Ketika bercerai, Anda pun dihadapkan oleh pilihan: akankah rumah tersebut dijual atau berpindah kepemilikan menjadi milik Anda atau pasangan

Liputan6.com, Jakarta Perceraian menjadi hal terberat yang di alami oleh sebuah pasangan. Di tengah prosesnya, pembagian harta gono-gini menjadi salah satu hal yang wajib diurus. Pada umumnya rumah menjadi aset terbesar yang dimiliki oleh pasangan suami istri.

Ketika bercerai, rumah biasanya adalah aset terbesar yang dimiliki pasangan. Anda pun dihadapkan oleh pilihan: akankah rumah tersebut dijual atau berpindah kepemilikan menjadi milik Anda atau pasangan?

Sementara belum ditemukan solusi absolut untuk membagi harta rumah ketika perceraian terjadi, Anda bisa memilih beberapa metode yang tersedia.

Beberapa pasangan menikah ada yang sudah membahas rinci mengenai pembagian harta perkawinan. Namun jika belum ada kesepakatan, ada baiknya untuk melakukan perundingan dengan pasangan (Baca Juga: Beli Rumah, Sebaiknya Atas Nama Suami atau Istri?)

Dikutip dari Rumah.com, berikut ini ada beberapa metode yang bisa Anda pilih untuk setiap pasangan membagi harta perkawinannya yang berupa rumah.

Pilihan 1: Jual dan bagi rata hasil penjualannya

Menjual rumah dan membagi hasilnya adalah cara yang paling banyak dipilih oleh setiap pasangan bercerai.

Banyak perencana keuangan yang menyarankan klien mereka untuk menjual rumah untuk membagi harta secara adil. Cara ini terlihat sederhana dan tidak ada hutang antar kedua pihak.

Tapi ada beberapa kekurangan dari metode ini. Kondisi pertama, jika Anda terburu-buru menjual rumah, khususnya di kondisi pasar properti yang masih kurang sehat, Anda bisa mengalami kerugian harga jual.

Ditengah kondisi tersebut, Anda disarankan untuk menyewakan rumah dan membagi rata keuntungannya.

Kondisi kedua, mungkin rumah tersebut telah menjadi lingkungan tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi buah hati. Sebagai orang tua, Anda mungkin merasa berat mengajak mereka untuk pindah ke hunian baru. Namun Anda bisa mencoba cara alternatif lain.

Pilihan 2: Anda/Pasangan Anda membeli rumah tersebut

Sebelum Anda mengambil keputusan untuk tetap tinggal di rumah tersebut dengan membeli sebagian nilai rumah, Anda harus berpikir rasional dan profesional dalam menerima harga jual yang akan ditentukan.

Untuk menentukan harga jual yang adil dan akurat, Anda bisa meminta bantuan dari broker atau agen properti. Namun jika harga yang sudah ditentukan dirasa terlalu mahal untuk kedua belah pihak, tidak ada salahnya beralih mencari cara lain.

Pilihan 3: Pembelian dengan Mencicil

Cara ini bisa Anda pilih jika suami atau istri Anda tetap ingin tinggal di rumah tersebut sembari menyicil KPR rumah setiap bulan.

Skenario ini mungkin terjadi jika pasangan Anda terpaksa ingin tinggal di rumah tersebut sembari membesarkan buah hati namun tidak memiliki uang yang cukup untuk membayar cash keras.

Meski terlihat sederhana, namun cara ini akan menghabiskan waktu yang panjang hingga akhirnya pembagian rumah bisa dilakukan secara adil untuk kedua belah pihak.

Terlebih kalau KPR tersebut dibebankan atas nama Anda. Dengan begitu Anda akan kesulitan ketika hendak mengajukan pinjaman lain ke pihak bank.

Jika terpaksa memilih cara ini, ada baiknya Anda dan pasangan melakukan kesepakatan yang tertulis secara hukum agar tidak terjadi sengketa di kemudian hari.

Pilihan 4: Dibagi secara harfiah

Untuk rumah berukuran besar, ini adalah cara yang paling sederhana, namun sulit untuk dijalani. Yaitu dengan membagi bangunan menjadi dua bagian dan membiarkan pasangan suami istri yang telah bercerai tinggal berdampingan.

Jika perpisahan yang terjadi berjalan dengan mulus mungkin ini menjadi solusi yang tepat. Namun tidak jarang kondisi bertetangga ini menghadirkan masalah baru di kemudian hari.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya