Hindari Pilih Lima Warna Ini Ketika Mengecat Dinding

Ingin mencoba warna yang berbeda? Pastikan pilihan Anda bukan warna yang salah.

oleh Isnaini Khoirunisa diperbarui 19 Jul 2016, 09:05 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2016, 09:05 WIB
cat
Ingin mencoba warna yang berbeda? Pastikan pilihan Anda bukan warna yang salah.

Liputan6.com, Jakarta Banyak artikel yang menjelaskan warna-warna terbak untuk mengecat dinding rumah. Mulai dari rumah minimalis, rumah modern sampai dengan rumah bergaya kolonial. Umumnya warna-warna netral seperti putih dan krem menjadi warna yang paling banyak di pilih.

Ingin mencoba warna yang berbeda? Pastikan pilihan Anda bukan warna yang salah. Karena berdasarkan penelitian terbaru dari ilmuwan di Australia, ada beberapa warna yang tidak pas dan bisa mengganggu psikologi ketika di aplikasikan pada dinding interior.

Menurut Heather Humphrey, pendiri firma desain interior Alder and Tweed, ada beberapa warna yang justru membuat rasa sedih dan menurunkan mood. Penasaran warna apa saja yang disebut sebagai “warna terburuk”? Simak artikel yang dikutip dari Rumah.com berikut ini!

Peach

Warna peach yang diambil dari buah Persik adalah warna favorit yang sempat tren pada tahun 1960an untuk dekorasi interior. Namun sejak tahun 70an hingga saat ini, warna peach tak lagi menjadi favorit oleh para interior dan eksterior desainer.

Dalam hal psikologi warna, warna peach terlihat hangat dan cerah jika di aplikasikan pada pakaian dan aksesoris rumah. Namun apabila diterapkan pada dinding dan dikombinasikan dengan warna lain yang senada, warna ini dipercaya dapat merusak suasana hati.

Oranye

Skema warna oranye agak sulit diaplikasikan untuk cat dinding. Dalam dosis yang sedikit, oranye dapat memberikan kesan hangat, menyala, dan sedikit vintage. Warna oranye juga beberapa kali menghiasi tren warna interior, meski tak bertahan lama. Menurut Humprey, warna oranye agak sulit dikombinasikan dengan yang lain karena terkesan mendominasi.

Kuning terang

Banyak orang berpikir bahwa warna kuning adalah mood booster yang baik jika di aplikasikan di dalam rumah. Kesan terang dan bercahaya dipercaya membuat suasana hati menjadi riang. Padahal justru sebaliknya.

“Anda harus sangat berhati-hati dengan warna kuning. Beberapa warna kuning pastel memang memberi kesan cerah dan ceria, namun kuning cerah sangatlah agresif dan membuat orang merasa gelisah.” Jelas Humprey.

Selain membuat kesan panik, ruangan yang dicat penuh warna kuning terang juga terlihat berlebihan dan jelek.

Merah koral

“warna merah juga merupakan salah satu warna agresif,” ucap Humphrey. Menurut psikologi, warna merah dipercaya bisa meningkatkan emosi. Merah poppy yang merupakan kombinasi merah dan merah jambu ini memberikan kesan neon tahun 80an yang tak lagi menjadi tren.

Namun tidak semua warna merah buruk. Untuk warna merah terang yang sedikit gelap, terbilang pas di aplikasikan pada pintu depan rumah.

Merah jambu pastel

Kita sering terkesan melihat warna pastel pudar yang muncul di majalah desain, namun Anda harus berhati-hati mengaplikasikan warna semacam ini ke dalam dinding kamar tidur.

“Warna yang terlalu terang kurang bagus diaplikasikan pada ruangan, sementara warna pudar juga kurang cocok membuat suasana terang pada ruangan. Warna pastel juga terkesan tua dan vintage sehingga tak selalu pas di aplikasikan pada dinding rumah.” Tutup Humphrey.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya