Liputan6.com, Jakarta Bagi anak-anak, kamar tidur merupakan ruangan yang fungsinya lebih dari sekedar tempat beristirahat dan tidur. Kamar tidur bagi mereka merupakan ruangan untuk mengerjakan pekerjaan rumah (PR), mendengarkan musik, bermain games, leyeh-leyeh sambil membaca buku, bermain lego, dan aktivitas lainnya.
Dan sebagai orangtua, Anda tentu ingin merancang kamar tidur yang dapat mendukung segala kebutuhan sang buah hati. Selain nyaman, kamar tersebut pastinya juga harus bersih dan tertata dengan rapi. Namun perkembangan anak yang cepat pada akhirnya membuat banyak orangtua kesulitan merenovasi kamar anak yang pas sesuai dengan usianya.
*Untuk mencari informasi terkini dengan ulasan mendalam seputar perumahan terbaru di Indonesia, Anda bisa mengunjungi: review properti.
Advertisement
Nah, untuk membuat rancangan penataan kamar tidur anak yang dapat digunakan lebih lama, simak beberapa tips berikut ini.
Berkonsultasi dengan Ahli
Tak perlu berkonsultasi dengan interior desainer atau psikolog ketika hendak mendesain kamar tidur anak karena yang paling memahami keinginan terhadap desain kamar tidur tersebut justru anak Anda sendiri.
Untuk itu libatkan si kecil dalam proses mendesain kamar tidurnya. Mulai dari pemilihan warna tematik sampai dengan perabot di dalamnya. Pastikan mereka sudah dapat memilih warna atau motif yang sesuai dengan selera mereka sendiri.
Ketika memilih pernak pernik, sangat penting untuk bertanya apa saja yang disukai sang anak. Mulai dari karakter animasi favorit, warna favorit, dan lain sebagainya. Dengan demikian Anda tidak akan kesulitan ketika hendak berbelanja furnitur, karpet, dan warna cat di toko bangunan.
Akan tetapi jangan terlalu mendengarkan apa yang mereka mau: Selera anak-anak sangat mudah berubah seiring dengan bertambahnya usia. Untuk itu pilih skema warna yang mudah dimodifikasi ketika hobi dan kesenangan mereka berganti.
Dan berikut adalah beberapa warna paling aman untuk dipulas pada kamar anak:
- Hitam dan putih dengan warna favorit sebagai highlight
- Warna pastel
- Warna netral seperti abu-abu atau putih yang dikombinasi dengan warna aksen seperti hijau dan biru
- Warna terang dalam jumlah yang minimal.
Panduan mendesain kamar bayi
Untuk anak bayi dan balita, warna lembut adalah pilihan yang tepat. Si kecil akan senang dikelilingi dengan skema warna yang sejuk di pandang. Alasannya, agar mereka bisa mudah tertidur secara nyenyak. Pilih warma pastel yang dikombinasikan dengan perabot berwarna gelap, misalnya cokelat.
Beranjak ke usia di atas lima tahun, warna-warni yang disesuaikan dengan minat mereka merupakan pilihan yang tepat. Anda bisa memilih warna lembut untuk anak yang suka membaca buku. Sementara warna biru dan hijau terang bisa diterapkan pada anak yang aktif dan senang mencoba hal baru.
Motif juga menjadi salah satu hal yang penting untuk mengeksplor kepribadian si anak. Motif seperti garis-garis, polkadot, zig-zag, dan abstrak, sangat cocok dengan furnitur anak-anak dan mudah di renovasi ketika mereka beranjak dewasa.
Untuk Anak SD dan Remaja
Usia 7 hingga 11 tahun. Ketika anak-anak duduk di bangku sekolah dasar sampai dengan menginjak usia remaja adalah masa transisi pencarian jati diri. Biasanya selera warna palet mereka berubah menjadi satu atau dua kombinasi warna saja.
Simak juga: Catatan Penting untuk Mendesain Kamar Tidur Remaja
Untungnya, warna cat dinding dengan mudah bisa di ubah, dan ini menjadi tugas renovasi yang harus di siapkan orangtua. Beberapa kombinasi warna yang populer dipilih oleh anak remaja umumnya abu-abu, lavender, dan ungu gelap.
Sementara itu, untuk mereka yang memiliki kepribadian tenang umumnya menyukai warna netral seperti putih-abu-abu, atau putih dan biru laut. Biarkan anak-anak Anda memilih warna favoritnya tanpa harus terpaku pada satu pilihan warna.
Untuk ruang yang lebih kustom, Anda bisa menambah papan tulis hitam putih pada dinding ruangan. Sehingga Anak Anda bebas menggambar di dinding kamar tidurnya.
Foto: Zillow
Isnaini Khoirunisa