Ramadan, Pangsa Apartemen Tetap Stabil

Peningkatan harga apartemen tetap stabil bahkan meski berada dalam periode Ramadan.

oleh Fathia Azkia diperbarui 21 Jun 2018, 10:42 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2018, 10:42 WIB
Apartemen Grand Taman Melati Margonda 2
Ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta – Pasar properti nasional secara tradisional mengalami penurunan di bulan Ramadan, namun hal tersebut tampaknya menjadi pengecualian untuk sektor apartemen. Hal ini didukung oleh tingginya minat generasi milenial terhadap properti tipe apartemen.

Berdasarkan laporan Rumah.com Property Index, harga apartemen secara nasional melonjak drastis dalam tiga tahun terakhir. Peningkatan harga apartemen tetap stabil bahkan meski berada dalam periode Ramadan.

“Pada periode Ramadan 2016, misalnya, yang dimulai pada awal Juni 2016 (akhir kuartal kedua) dan berakhir di awal Juli 2016 (awal kuartal ketiga), tren pasar apartemen meningkat 1,1% pada kuartal ketiga (Q3) dibandingkan kuartal kedua (quarter-on-quarter/q-o-q),” Country Manager Rumah.com, Marine Novita, menjelaskan.

“Selanjutnya, pada periode Ramadan 2017, yang dimulai pada akhir Mei 2017 dan berakhir di akhir Juni 2017 (kuartal kedua), peningkatan juga tetap terjadi. Index menunjukkan kenaikan sebesar 2% pada Q3 dari Q2. Secara tahunan, Index menunjukkan kenaikan harga sebesar 10,5% pada Q1 2018 dibandingkan Q1 2017,” ia menambahkan.

Tren ini berbeda jika dibandingkan dengan tren pasar properti secara keseluruhan, yang juga mengukur rumah tapak. Pada periode Ramadan 2016, tren pasar properti mulai menurun 0,4% pada Q3 (q-o-q).

Selanjutnya, pada periode Ramadan 2017, penurunan sebesar 0,1% juga terjadi pada Q3. Tren pasar properti di fase Ramadan secara tradisional menurun karena pengeluaran konsumen lebih banyak pada belanja konsumtif.

Optimisme pasar properti di sektor apartemen ini dirasakan oleh Agus Susilo, Direktur Utama Cimanggis City Apartment, Depok. Menurutnya, penjualan di bulan Ramadan tetap terjaga. Pada bulan Mei, pihaknya berhasil menjual 51 unit.

Disamping kemudahan pembiayaan seperti cicilan uang muka, gimmick marketing yang disesuaikan dengan event yang sedang berlangsung, seperti Ramadan, tampaknya cukup ampuh untuk menarik minat konsumen.

Agus menggelar acara buka bersama sebagai ajang membagikan informasi produk, serta menawarkan bonus umrah. “Sekitar 30% akad (di bulan Mei) terjadi saat bukber,” katanya. (Simak Review Properti dari Rumah.com untuk mengetahui ulasan mendalam tentang rumah incaran Anda)

“Di bulan Ramadan malah meningkat jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya di periode yang sama. Kebanyakan pembeli apartemen adalah pekerja di sekitar Depok. Ada yang untuk ditinggali, ada yang untuk investasi. Sebanyak 30-40% pembelinya berasal dari kalangan milenial, di bawah 35 tahun, beberapa masih lajang.” ujar Agus.

Ketertarikan milenial terhadap properti, khususnya apartemen, juga tercermin dari Rumah.com Property Affordability Sentiment Index.

Survei yang dilakukan Rumah.com bersama lembaga survei Singapura, Intuit, itu menunjukkan bahwa sebanyak 59% responden berusia 20-39 tahun tertarik membeli apartemen dalam enam bulan ke depan.

Minat yang lebih tinggi lagi ditunjukkan oleh generasi selanjutnya. Sebanyak 61% responden usia 40-60 tahun menyatakan berminat membeli apartemen dalam enam bulan ke depan.

Tingginya minat terhadap apartemen ini tidak lepas dari karakter apartemen, yakni hunian dengan harga yang relatif terjangkau dan berada di lokasi yang strategis. Dengan demikian, apartemen bisa dimanfaatkan juga sebagai investasi.

Simak juga: Pasar Properti Nasional Turun di Q1 2018

“Dari sudut pandang konsumen milenial, apartemen adalah properti yang menarik. Letaknya yang strategis mendukung karakter mereka yang aktif dan dinamis. Apartemen biasanya terletak tak jauh dari pusat hiburan serta mudah menjangkau akses transportasi. Harganya juga masih bisa dijangkau oleh mereka yang berpenghasilan di bawah Rp10 juta,” ujar Ike Hamdan, Head of Marketing Rumah.com.

Sementara dari sudut pandang generasi yang lebih tua, mereka yang sudah mapan membidik apartemen sebagai sarana investasi. Kenaikannya lebih pesat jika dibandingkan rata-rata kenaikan rumah tapak.

“Apartemen juga relatif lebih mudah disewakan ketimbang rumah tapak. Aspek investasi ini juga menjadi pertimbangan generasi milenial. Meski masih sedikit, milenial yang sudah menyadari perlunya kematangan finansial menginvestasikan uangnya dalam bentuk apartemen,” tutup Ike.

Simulasikan cicilan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) Anda per bulannya lewat kalkulator KPR dari Rumah.com)

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya