Liputan6.com, Jakarta - Menjelang bulan Ramadan, ziarah kubur marak dilakukan masyarakat. Tak hanya di momen sebelum bulan Ramadan, umat Islam biasanya juga melakukan ziarah kubur selepas salat Idul Fitri. Mereka berbondong-bondong menziarahi makam orangtuanya hingga kakek-neneknya. Hal itu seperti sudah menjadi tradiis di Indonesia.
Beberapa ustaz dan ulama mengungkapkan pandangan mereka perihal hukum ziarah kubur saat Lebaran Idul Fitri yang biasa disebut 'Nyekar'. Pendakwah Ustaz Abdul Somad (UAS) membeberkan tentang tradisi tersaebut dengan jelas. Namun sebelum itu, ia lebih dulu menjelaskan terkait perintah ziarah kubur.
Baca Juga
Menurut UAS, ada salah satu hadis bahwa dulu Rasulullah SAW melarang ziarah kubur, tapi kemudian mempersilakannya." Kita diperintahkan ziarah kubur dan waktunya unlimited, tidak ada batas khusus tertentu, pagi, siang, malam, hari raya, hari Jumat," terang UAS dilansir dari kanal Regional Liputan6.com yang mengutip dari akun YouTube semuthitamTV, Minggu, 1 Mei 2022.
Advertisement
UAS menyebut jika tujuan ziarah kubur itu ada tiga, yaitu mengingatkan mati, melembutkan hati, dan meneteskan air mata. "Banyak-banyak mengingat mati dengan ziarah kubur. Oleh sebab itu maka Syaikh Athiyah Saqr dalam kumpulan fatwa Al-Azhar boleh hukumnya ziarah kubur pada hari raya (lebaran). Silakan baca buku 30 Fatwa Seputar Ramadan," jelas UAS.
Sementara Ustaz Khalid Basalamah punya pendapat senada dengan UAS bahwa pada dasarnya ziarah kubur adalah sunah Rasulullah SAW. Namun, ziarah kubur tidak ada penentuan waktu alias bisa kapan saja.
Ziarah Bisa Kapan Saja
Meski begitu, dia menyarankan agar ziarah kubur jangan hanya momentumnya saat lebaran saja, tapi bisa juga dilakukan di waktu yang lain. "Kalau bertepatan pas Idul Fitri Anda punya waktu luang, Anda mau ke kuburan itu hak Anda," ujarnya dikutip dari akun YouTube Islam Terkini.
Sedangkan ulama sufi dari Arab Saudi Syaikh Shalih Fauzan Al-Fauzan mengatakan, ziarah kubur tujuannya mendoakan orang mati dan mendoakan ampunan untuk mereka serta mengambil pelajaran dari mereka yang sudah mati itu disyariatkan.
Namun ia juga berpendapat tidak ada waktu tertentu untuk berziarah. "Kapan saja mudah bagimu ziarah kubur dengan ziarah yang disyariatkan, tanpa menentukan hari tertentu. Tidak hari Jumat atau hari id," terangnya dikutip dari akun YouTube PAMTV.
"Rasulullah SAW tidak membatasi. Beliau bersabda, ‘ziarahilah kuburan karena itu mengingatkan kalian akan akhirat’. Beliau tidak berkata, ‘ziarahilah pada hari id’ atau ‘ziarahilah pada hari Jumat’. Tetapi hanya bersabda, ‘ziarahilah kuburan’," pungkasnya.
Advertisement
