Liputan6.com, Palembang - Jelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan ke-70 Republik Indonesia, banyak sekali kreasi mainan tradisional yang dibuat warga Palembang, Sumatera Selatan. Seperti dilakukan Lina Rosliana (40), pengusaha songket Palembang yang mengkreasikan songket ke replika kapal khas kerajaan Sriwijaya.
Menurut Lina, ide pembuatan kapal layar Sriwijaya ini lebih menonjolkan sejarah kerajaan Sriwijaya yang pernah berjaya di Sumatera Selatan, khususnya Palembang.
‪"Saya merangkai kreasi kapal Sriwijaya yang dulunya menjadi salah satu transportasi di zaman Kerajaan Sriwijaya. Dengan ini mengingatkan akan sejarah Palembang, apalagi kapal Sriwijaya ini juga melintasi Sungai Musi yang menjadi ikon kota Palembang. Penambahan kain songket agar menonjolkan produk khas Palembang, yaitu Songket Palembang," ujar Lina kepada Liputan6.com, saat mengikuti Festival Telok Abang di halaman Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Kamis (13/8/2015).
Ada 4 motif songket yang digunakan dari hasil tenun asli dan hasil mesin. Tidak lupa Lina menambah aksen tali mas renda yang menonjolkan bentuk dan ciri khas songket Palembang.
Bahan yang digunakan dalam merangkai kapal Sriwijaya ini juga ramah lingkungan. Bersama ibunya, Rosita (67), ia membentuk replika kapal Sriwijaya menggunakan pipet plastik bekas, kayu lidi, kertas karton, dan lem kayu. Hanya dalam waktu 3 hari, Lina dan ibunya merangkai badan kapal untuk diikut sertakan dalam festival ini.
Tidak hanya kapal Sriwijaya, Lina juga membuat replika Kapal Ketek bernuansa songket yang masih menjadi alat transportasi penyeberangan di Sungai Musi. Kreasi kapal khas Palembang ini semakin dipercantik dengan tambahan telok abang (telur merah) di atas kapal. Telok abang menjadi ciri khas perayaan HUT RI di Sumsel, yang diletakkan di mainan tradisional.
"Karena saya pengrajin suvenirsongket Palembang, jadi saya ingin terus membudayakan produk lokal dalam kreasi apapun," ucap Lina. (Mvi/Sun)