Menabung Rp 50 Ribu Tiap Hari, Penjual Rujak Ini Naik Haji

Kami mulai menabung untuk biaya haji sejak tahun 2001.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 01 Sep 2015, 23:17 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2015, 23:17 WIB
Menabung Rp 50 Ribu Tiap Hari, Penjual Rujak Ini Naik Haji
Kami mulai menabung untuk biaya haji sejak tahun 2001.

Liputan6.com, Surabaya - Seorang wanita penjual rujak di Gresik, Jawa Timur, Kami Alukariman Warsidi (67), akhirnya bisa berangkat haji tahun ini. Untuk mewujudkan niatnya berangkat haji, dia menabung sedikit demi sedikit bertahun-tahun sebelumnya. "Saya sangat bersyukur dan bangga, maklum saya cuma penjual rujak. Mudah-mudahan saya dapat menjalankan ibadah haji di sana dengan lancar dan menjadi haji yang mabrur," kata Kami di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Selasa (1/9/2015).

Untuk mengejar kesempatan naik haji, Kami bekerja keras dan menyisihkan hasil jualan rujaknya untuk ditabung guna biaya haji. "Sejak 2001 saya setiap hari menyisihkan uang dari hasil berdagang rujak sebesar Rp 50.000 untuk ditabung," tuturnya.

Kami mulai berjualan rujak sejak tahun 1973 hingga sekarang. Setiap hari dia berjualan dari pukul 07.00 pagi sampai 00.00 malam, dibantu anak bungsunya. Dari usaha menjual rujak itu dia bisa membiayai pendidikan anak-anaknya hingga lulus kuliah.

Dia harus mengurus dan menafkahi keluarganya sendiri sejak suaminya meninggal karena sakit pada 1996. Namun dia tidak pernah patah arang mewujudkan tekad menunaikan Rukun Islam kelima itu. Warga Cerme Lor Jalan Pasar, Gresik, Jawa Timur itu tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 24. (Hmb/Ado)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya