Liputan6.com, Palembang - Padatnya arus kendaraan di Palembang ternyata diprediksi bakal semakin bertambah. Bahkan, kemacetan total diramalkan akan terjadi di Palembang pada 2019 mendatang.
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin menyebut buntunya masalah kemacetan di Palembang akan dimulai pada 2018.
"Traffic jam di Palembang deadlock 2018, kemungkinan macet total terjadi pada 2019," ujar Alex kepada Liputan6.com, Rabu (30/12/2015).
Prediksi itu bisa dicegah jika ada intervensi lalu lintas. Salah satu upaya ialah penyediaan infrastruktur dan sarana transportasi massal. Palembang sudah memulai dengan mengoperasikan jalan layang Jakabaring.
Kini, Palembang menggenjot pembangunan Jembatan Musi 3 hingga Musi 6, pembangunan Light Rail Transit (LRT) dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang hingga ke Jakabaring Sport City (JSC) Palembang dan lainnya.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau tidak diintervensi oleh lalu lintas, deadlock akan terjadi. Jadi, harus ada angkutan massal Light Rail Transit (LRT), penambahan dua jembatan Musi, fly over dan underpass," kata Alex.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Sumsel Nasrun Umar mengatakan, kemacetan di Palembang akan berkurang dengan banyaknya alternatif transportasi di Palembang.
"Kemacetan akan berkurang secara signifikan. Namun, kita tidak bisa memprediksikan berapa persen menurunnya kemacetan karena harus ada kajian khusus, berupa penelitian di lapangan," ujar Nasrun.
Dari pantauan Liputan6.com, titik kemacetan terparah di Palembang terjadi di jalan layang Jakabaring, Jembatan Ampera, seputaran Masjid Agung Palembang, Simpanglima DPRD Sumsel, Simpangtiga Demang Lebar Daun, dan seputaran Jalan Basuki Rahmat dan R Soekamto.