Liputan6.com, Jambi - Warga Kecamatan Batangasai, Kabupaten Sarolangun, Jambi, terisolasi sejak Minggu 10 Januari 2016 lalu akibat tanah longsor. Sampai saat ini, belum ada tindakan apa pun dari pemerintah daerah untuk mengatasi hal itu. Beberapa perwakilan warga akhirnya mengadu ke DPRD Sarolangun.
"Jalan menuju Kecamatan Batangasai tertutup material longsor akibat hujan lebat hari Minggu kemarin. Sampai sekarang tidak ada tindakan dibiarkan begitu saja. Ribuan warga di kecamatan kami saat ini terisolasi," ujar Riduan (35), salah seorang warga Batangasai di Gedung DPRD Sarolangun, Rabu, 13 Januari 2016.
Arios, seorang guru di SDN 154 Desa Batu Empang, Kecamatan Batangasai mengatakan, tanah longsor terjadi di Jalan Gerabak yang menghubungkan 7 desa di Kecamatan Batangasai. Desa-desa yang terisolasi itu adalah Desa Muara Talang, Batin Pengambang, Tambak Rati, Geradak, Batu Empang, Simpang Narso, dan Bukit Berantai.
"Tujuh desa itu sekarang sulit dijangkau, warga membeli kebutuhan sehari-hari saja susah," kata Arios.
Baca Juga
Akibat longsor itu, aktivitas di sejumlah sekolah SD di 7 desa itu terganggu. Apalagi, sebagian besar guru di desa-desa itu berasal dari luar daerah.
"Kami minta pemerintah untuk membantu membereskan tanah longsoran," pinta Arios.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jambi, Hilallatil Badri kepada warga mengatakan, DPRD akan mendesak Pemkab Sarolangun menurunkan alat berat pada Kamis (14/1/2016) ini. Alat berat berupa eskavator dan dump truck akan dikirim menuju titik longsor di Kecamatan Batangasai dan Pauh.
"Informasinya ada 2 titik yang sekarang dalam kondisi rusak berat, alat berat akan dikerahkan ke sana," kata Hilal.
Menurut Hilal, selain 7 desa di Kecamatan Batangasai yang terisolasi, ada pula 5 desa di Kecamatan Pauh. Ia juga mengatakan, DPRD Sarolangun sudah memanggil dinas terkait untuk mengatasi longsoran tersebut.
Hilal menambahkan, jalan yang longsor tersebut berstatus jalan provinsi dengan panjang sekitar 18 kilometer.
"Jalur yang longsor itu berada di daerah Pekan Gedang menuju Muara Talang," ujar Hilal.*