Merasakan Sensasi Sepeda Kayu dari Bengkulu

Sejumlah remaja Bengkulu mengembangkan sepeda-sepeda yang semua rangkanya dibuat dari kayu.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 21 Jan 2016, 07:30 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2016, 07:30 WIB
20160120-Sepeda Kayu
Sejumlah remaja Bengkulu mengembangkan sepeda kayu (Liputan6.com/Yuliardhi Hardjo Putro)

Liputan6.com, Bengkulu - Bosan dengan sepeda biasa? Mau tau sepeda yang tidak biasa namun kemampuannya luar biasa? Beberapa remaja Bengkulu punya kisah sendiri dan enjoy menggunakan sepeda tak biasa, yakni sepeda berbahan kayu.

Mereka membentuk komunitas yang diberi nama Tapai Community atau Komunitas Tapian Pantai  dengan anggota 15 orang. Setiap hari komunitas ini berkumpul di Base Camp untuk merencanakan kegiatan yang dapat mereka lakukan dengan sepeda kayu tersebut.

Meski berbahan dasar kayu, namun kemampuan sepeda-sepeda kayu mereka tidak kalah dengan sepeda biasa.

"Kami pernah touring dan tampil di pameran HUT Kabupaten Kepahiang tahun 2011, waktu itu diundang langsung bapak Bupati Bando Amin, dan juga tampil bersama dengan Bang Ken (sapaan akrab Akhmad Kanedi DPD RI)," kata Martin, pelopor pengembang sepeda kayu di Bengkulu, Rabu, 20 Januari 2016.

Awal tahun 2008 silam, Martin yang berprofesi sebagai seorang tukang meubel itu mulai memodifikasi sepeda uniknya dengan tampilan yang semakin modern namun tidak menghilangkan nilai unik dari sepeda itu sendiri.


Namun kepuasan akan karya modifikasi itu sendiri ternyata belum cukup, sehingga dua tahun berikutnya atau tahun 2010 dia mulai berpikir menciptakan karya sendiri dengan bahan baku yang banyak tersedia ditempatnya berusaha.

"Saya membuat meubeler kan cukup banyak, jadi saya kumpulkan yang tidak terpakai lalu mulai menciptakan sebuah sepeda," kata Martin saat dijumpai di jalur dua Jalan Citandui, Kelurahan Lingkar Barat, Kota Bengkulu saat tengah mengayuh Sepeda Kayu ciptaannya bersama seorang sahabat, Ferdi.

Atas dasar kesukaan dengan hal-hal yang unik, Martin akhirnya berhasil menciptakan sepeda kayu meski tidak utuh semua terbuat dari kayu, sebab velg, pedal dan rantai tetap menggunakan bahan seperti sepeda pada umumnya.

"Setelah sepeda kayu yang saya buat itu berhasil, ada teman yang ngajak saya ke warnet dan memperlihatkan karya serupa di tempat lain," sambung Martin yang tidak ingin disebut bahwa ide yang dilakukannya bukan menjiplak dari karya yang telah ada sebelumnya.

Untuk membuat satu sepeda dibutuhkan waktu hingga dua bulan, bahan kayu yang digunakan adalah Meranti Merah yang telah diberi Solar.

"sekarang lagi berniat membuat ban dari kayu, tapi itu rencana ke depan," tandas Martin.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya