Liputan6.com, Malang - Ratusan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) bakal dipulangkan ke berbagai daerah di Jawa Timur. Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Jawa Timur ada 14 orang di antaranya berasal dari wilayah Malang.
Â
Pemerintah daerah di wilayah Malang Raya pun bersiap menyambut kepulangan anggota Gafatar tersebut.
"Saya dapat informasi dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas Jawa Timur, bahwa besok ada rapat koordinasi tentang pemulangan anggota Gafatar," kata Kepala Bakesbangpol dan Linmas Kota Malang, Bambang S di Malang, Kamis, 21 Januari 2016.
Â
Rapat digelar di Biro Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jawa Timur pada Jumat, 22 Januari pagi. Agendanya persiapan pemulangan anggota Gafatar melalui Semarang, Jawa Tengah. Berbagai kebijakan pemulangan itu juga bakal dirumuskan saat rapat koordinasi itu.
Â
"Bisa jadi baru besok detil identitas anggota Gafatar yang akan dipulangkan itu baru diberikan. Serta kebijakan pemulangannya seperti apa agar tak sampai muncul gejolak di masyarakat," tutur Bambang.
Baca Juga
Â
Hal senada dikatakan Kepala Bakesbangpol dan Linmas Kabupaten Malang, Choirul Fathoni. Menurut dia, Kabupaten Malang belum mendapat detil informasi identitas anggota Gafatar yang akan dipulangkan.
Â
"Semoga dalam waktu dekat ini segera dapat detil identitas anggota Gafatar itu. Kalau sekarang kami belum punya informasi itu," ujar Fathoni.
Â
Meski demikian, ia memperkirakan anggota Gafatar itu sudah tak lagi mengantongi kartu tanda penduduk (KTP) sebagai warga Kabupaten Malang.
Sebab, saat mereka memutuskan pindah ke Kalimantan diduga mereka telah mengubah identitas diri menjadi warga setempat.
"Namun sanak famili mereka masih banyak berada di Kabupaten Malang. Karena bisa jadi mereka ke Kalimantan karena dijanjikan ketahanan pangan dan disentuh sisi ideologisnya," kata Fathoni.
Â
Kendati demikian, Pemkab Malang tetap akan berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait dan tokoh masyarakat. Tujuannya, agar pemulangan anggota Gafatar ke Malang tak menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.
Â
"Nanti kita koordinasikan semua agar tak ada gejolak di antara warga Malang. Tapi saya tegaskan, bahwa tidak pernah ada organisasi Gafatar secara resmi di Malang," tandas Fathoni.