Liputan6.com, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak pemuka kelompok Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar untuk berdebat secara terbuka.
Tantangan tersebut ‎diyakini efektif untuk membuktikan ajaran yang disampaikan Gafatar merupakan ajaran menyimpang.
"Anggota mereka ini coba disadarkan agar tokoh-tokohnya, ustadznya, diajak dialog sampai berdebat," ujar Wakil Sekretaris Jenderal MUI Zaitun Rasmin usai mengikuti Rapat Koordinasi di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa 26 Januari 2016) malam.
‎
Zaitun bahkan mengatakan, bila tantangan debat tersebut diterima oleh pihak Gafatar, ia meminta agar warga yang sampai saat ini masih mengikuti Gafatar menyaksikan debat.
"Kalau perlu, di depan pendukungnya biar mereka sadar. Kalau mereka mau berdebat, MUI siap (untuk berdebat)," kata dia.
Advertisement
Baca Juga
Zaitun mengatakan dalam Rakor yang dihadiri oleh beberapa Menteri Kabinet Kerja dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti itu, Ia menyampaikan MUI pusat akan segera menerbitkan fatwa untuk Gafatar.
Sejauh ini, fatwa bagi Gafatar telah diterbitkan oleh MUI Aceh dan Kalimantan Barat. MUI di kedua provinsi tersebut menilai Gafatar sebagai aliran yang menyimpang.
"Jelas sekali tentang kesesatan itu karena dia (Gafatar) metamorfosis Al Qiyyadah Al Islamiyah. Insya Allah MUI ‎secepatnya akan mengeluarkan fatwa tentang itu, ini sudah selesai dari komisi pengkajian dan juga komisi fatwa, diawal Februari insyaal sudah keluar," ujar dia.
Walau diindikasikan menyebarkan paham yang menyimpang, namun Zaitun meminta agar masyarakat menyerahkan sepenuhnya persoalan Gafatar kepada pemerintah. Ia meminta agar masyarakat tidak bertindak 'main hakim' sendiri terhadap warga eks Gafatar. Â
"P‎aling penting MUI menghimbau agar masyarakat menyerahkan ke pemerintah. Jangan melakukan tindakan yang akan merugikan umat dan bangsa," ucap dia.
Mengenai pernyataan mantan Ketua Umum Gafatar Mahful M Tumanurung yang menyebut telah mengirim surat audiensi kepada MUI, Zaitun mengatakan pihaknya tidak pernah menerimanya. Ia pun menegaskan, MUI akan menerima Gafatar bila memang ingin beraudiensi.
"Sampai sekarang enggak ada surat itu. Kalau mereka minta audiensi pasti dilayani, dan kita sudah beri nasihat pada mereka," pungkas Zaitun.
‎