Liputan6.com, Makassar - Sekelompok pemuda Makassar terlibat perkelahian dengan sejumlah mahasiswa asal Bima di Jalan Mamoa, Kec Tamalate, Makassar, tadi malam. Aksi baku hantam dimulai sekitar pukul 21.00 Wita.
Rahmatullah (40), saksi mata kejadian, mengaku melihat seorang pemuda berlari menuju Jalan Mannuruki, Makassar, sambil berteriak "Kami diserang". Tidak berapa lama, sekitar 20 orang berjalan kaki dari arah Jalan Mannuruki sambil membawa batu dan parang. Mereka langsung menyerang kelompok pemuda di Jalan Mamoa.
"Setelah itu, terjadilah perkelahian kelompok dengan saling lempar batu antara kelompok penyerang dengan kelompok pemuda Jalan Mamoa Makassar," ucap Rahmat, Senin (1/2/2016).
Rahmat menyatakan bentrokan antarkelompok tersebut tak berlangsung lama setelah kelompok pemuda Jalan Mamoa berhasil memukul mundur kelompok penyerang tersebut. "Kondisi mulai terkontrol setelah satu regu anggota Patmor sepertinya dari Polda Sulselbar tiba di lokasi kejadian," ujar Rahmat.
Baca Juga
Kepala Sub Bagian Humas Polrestabes Makassar Kompol H Burhanuddin dihubungi via telepon mengatakan, modus dari perkelahian antarkelompok itu diduga karena ketersinggungan.
"Sseorang mahasiswa Bima ditegur oleh seorang pemuda Jalan Mamoa. Lalu, mahasiswa asal bima yang tinggal di kos yang dekatnya tidak jauh dari Jalan Mamoa memanggil temannya dan mendatangi kelompok pemuda Mamoa tersebut," ucap Burhanuddin.
Saat situasi berhasil ditenangkan, kata Burhanuddin, anggota Patmor Polda Sulselbar bersama anggota Resmob Polsek Tamalate Makassar langsung menyisir indekos di Jalan Mannuruki 2 Lorong 7 B. Penyisiran itu berhasil mengamankan sejumlah sajam berupa 2 bilah samurai, 3 bilah parang, 2 alat pelontar/busur, 2 buah anak panah, dam 1 unit sepeda motor Honda Supra Fit berwarna hitam bernopol EA 3773 XL dalam kondisi rusak.
"Ada 7 orang mahasiswa Bima yang diamankan di Mapolsek Tamalate Makassar diduga terlibat dalam aksi penyerangan tersebut masing masing Hatta (23), Odin (25), Ofan (22), Faisal (25), Irmansyah (23), Iwan priyono (19) dan Haerul Anas (21)," kata Burhanuddin.
Mengantisipasi terjadinya aksi balas dendam, Burhanuddin menyatakan beberapa aparat kepolisian dari Polsek Tamalate Makassar disiagakan di lokasi kejadian. "Kita siagakan anggota untuk antisipasi perang kelompok susulan. Apalagi melibatkan masyarakat setempat, jadi sangat rawan," ucap Burhanuddin.