Jadi Bahan Tertawaan, Pasha Ungu Marah-marah di Mimbar Upacara

Pengalaman memimpin upacara, Pasha Ungu masih sering salah.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Feb 2016, 18:45 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2016, 18:45 WIB
20160217-Wali-Kota-Palu-Pasha-Ungu-M-Taufan-SP-Bustan
Sigit Purnomo Said atau akrab disapa Pasha Ungu mengggandeng erat tangan istrinya Adelia Pasha usai dilantik di halaman kantor itu, Rabu (17/2). Pasha berhasil mengalahkan tiga pasagan lainnya dalam Pilkada di Palu. (Liputan6.com/Dio Pratama)

Liputan6.com, Palu - Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo alias Pasha 'Ungu' mengungkapkan kemarahannya kepada aparatur sipil negara (ASN) yang mengikuti apel kesadaran di Balai Kota Palu, Kamis (18/2/2016). Pemicunya, banyak yang tertawa saat ia akan memasuki mimbar upacara.

"Apa motif saudara-saudara tertawa saat saya memasuki mimbar upacara?" tanya Sigit Purnomo, vokalis band Ungu tersebut, saat memberi sambutan sebagai pemimpin apel, seperti dilansir Antara.

Apel kesadaran yang dirangkaikan dengan upacara kampanye kesehatan dan keselamatan kerja (K3) 2016 itu diikuti sekitar 1.500 pegawai di lingkup Pemkot Palu mulai dari Balai Kota, SKPD, sampai pegawai kelurahan.

Upacara itu merupakan pengalaman pertama memimpin upacara bagi Sigit Purnomo setelah dilantik menjadi Wakil Wali Kota Palu pada Rabu, 17 Februari lalu. Ia mengenakan kemeja Korpri lengan panjang dipadu celana jeans hitam model botol dan berkopiah hitam itu

Sigit masih melakukan kesalahan kecil saat upacara berlangsung sehingga ajudan di belakangnya harus membisikinya.

Seperti ketika menerima laporan komandan upacara bahwa upacara siap dilaksanakan, Sigit menjawabnya dengan kata 'laksanakan' yang seharusnya 'lanjutkan'. Peserta upacara pun kembali tertawa.

Saat dipersilakan membacakan sambutan tertulis Menteri Tenaga Kerja, Sigit memulai sambutannya dengan mengatakan, "Mohon maaf, sebelum saya membacakan sambutan tertulis bapak menteri, saya perlu mengemukakan hal-hal ini."

Ia mengatakan apel kali ini adalah apel kesadaran. Namun, dia mengaku kecewa melihat banyak peserta yang ada di depan, samping, dan belakang tertawa saat ia memasuki mimbar upacara.

"Apa motif saudara-saudara tertawa terbahak-bahak. Saya malu karena ada yang tertawa terbahak-bahak saat saya masuk. Next, saya tidak mau ini terulang lagi. Polisi Pamong Praja harus mengecek yang tertawa itu. Jelas?...Jelas?...Jelas?" ujar Pasha dengan nada tinggi.


Ia minta agar seluruh pegawai bisa menghargai orang dan bisa menghargai jabatan.

"Attitude harus ada, bagaimana membawa diri dengan baik dan benar. Anda semua memakai baju Korpri. Percuma sumpah Korpri tadi dibacakan kalau begini attitude pegawai," seru Pasha.

Beberapa aparatur sipil negara yang mengikuti upacara tersebut memberikan reaksi berbeda atas reaksi emosional Wakil Wali Kota saat memimpin upacara tersebut.

"Beliau seharusnya menyadari bahwa status beliau sebagai figur publik masih terus melekat, dan ini adalah kesempatan pertama beliau berhadapan dengan pegawai di Pemkot," ujar seorang PNS senior.

"Nah, banyak sekali pegawai di sini yang baru pertama kali melihat wajahnya secara langsung, sehingga spontan menyambut dengan tawa karena gembira saat beliau pertama kali naik podium," imbuh dia.

Pegawai lainnya menyambut baik reaksi emosional wakil wali kota itu untuk memberikan peringatan agar berdisiplin dalam mengikuti acara-acara resmi.

"Hanya seyogianya, teguran seperti ini hendaknya disampaikan tidak dengan nada keras dan emosional seperti itu. Kan bisa dikemukakan dengan ucapan yang lebih halus tanpa harus teriak-teriak di microphone," kata pegawai tersebut.

Setelah memimpin upacara, Sigit Purnomo turun dan menyalami para pejabat yang duduk di kursi VIP, termasuk Sekkot Aminuddin Atjo dan sejumlah Kepala SKPD.

Ia juga menyerahkan sejumlah penghargaan kepada sejumlah ASN yang purnabakti dan santunan kematian serta beasiswa dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Penerimanya adalah peserta program padat karya pengentasan kemiskinan Pemkot Palu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya