Siap-siap, Lokalisasi Kampung Baru Bakal Dibongkar

Polisi juga meminta pemerintah daerah tegas soal perizinan kafe remang-remang.

oleh Nefri Inge diperbarui 24 Feb 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2016, 08:00 WIB
Ilustrasi prostitusi
Ilustrasi Foto

Liputan6.com, Palembang - Penggusuran lokalisasi menjadi program pemerintah di berbagai daerah. Setelah Lokalisasi Dolly di Surabaya dan Kalijodo di DKI Jakarta, lokalisasi Kampung Baru di Palembang juga mulai disentil untuk dibongkar.

Kapolresta Palembang, Kombes Tjahyono Prawoto, mengatakan penggusuran lokalisasi sebenarnya harus ditangani secara komprehensif dan sinergis.

"Tanyakan sama pemerintah daerah , kalau polisi mau bergerak sendiri, kita bingung mau dikemanakan mereka. Sejauh ini belum ada koordinasi dari Pemda‎, harusnya mereka  yang berkoordinasi dengan kita. Kita siap tertibkan dan bersihkan Palembang," ujar dia kepada Liputan6.com,  di Palembang, Selasa 23 Februari 2016.

‎Penanganan penyakit masyarakat tersebut, lanjutnya, bukan hanya pekerjaan polisi, tapi ranah sosial murni yang berkaitan dengan hajat orang banyak.

 



Tjahyono  mengatakan pihaknya mengakui penyelesaian masalah ini tidaklah mudah dan butuh waktu yang cukup lama.‎ Namun dia setuju bahwa penyakit masyarakat memang harus disembuhkan.

"‎Kalau untuk ketertiban, keamanan dan keindahan, polisi akan terus mendukung. Tapi untuk mendzolimi, polisi tidak akan mendukung," kata dia.

Tidak hanya soal penanganan lokalisasi Kampung Baru. Kapolresta juga meminta Pemda agar tegas dalam pemberian izin pembukaan kafe remang-remang yang ada di Palembang. Terlebih dengan banyaknya penangkapan bandar dan pengedaran narkoba di kafe-kafe Palembang.

"Ini menandakan tempat hiburan jadi sarana narkoba. Untuk tempat  hiburan lainnya, akan kita lakukan penyelidikan dan razia. Kalau terbukti (tempat pengedaran narkoba), akan ditutup. Kalau Pemda tidak berani menutup, polisi yang akan menutupnya," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya