Asyik Menjala Ikan, Warga Saumlaki Diterkam Buaya

Korban diterkam buaya dan jasadnya ditemukan 2 hari kemudian.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Mar 2016, 17:32 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2016, 17:32 WIB
20151101-Ribuan Buaya Makan Cabang Pohon Karena Kelaparan-Honduras
Seekor buaya kelaparan mengunyah cabang pohon yang jatuh di dekat kolam di peternakan di Kota San Manuel, Honduras, Minggu (1/11). Ribuan buaya itu kelaparan setelah pemilik mereka ditahan karena terlibat perdagangan narkoba. (AFP PHOTO/Orlando SIERRA)

Liputan6.com, Saumlaki - Serangan buaya ganas di Saumlaki, ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku kembali menewaskan seorang warga bernama Tarzis. Korban saat itu sedang mencari ikan bersama seorang rekannya di sekitar pelabuhan penyeberangan feri.

"Saat itu mereka sedang menangkap ikan dengan jala dan Tarzis diterkam buaya hingga menghilang selama beberapa hari dan ditemukan sudah dalam kondisi tidak utuh," ucap warga setempat, Rully Aresyaman yang dihubungi dari Tiakur, seperti dilansir Antara, Sabtu (19/3/2016).

Menurut Rully, korban diterkam buaya sekitar Selasa 15 Maret malam dan jasadnya ditemukan pada Kamis 17 Maret lalu. Namun kondisi korban sudah sangat mengenaskan karena sebagian anggota badan hilang.

"Lokasi penangkapan ikan hanya beberapa meter di depan dermaga penyeberangan kapal feri dan posisinya masih di dalam teluk, tetapi buaya liar dan ganas bisa mendekati perahu sampan mereka dan menerkam korban dalam waktu singkat," ujar Rully.

Korban yang diketahui merupakan warga asal Nusa Tenggara Timur ini merupakan karyawan salah satu toko di Kota Saumlaki. Namun di malam hari dia menjalani aktivitas sebagai nelayan untuk mencari ikan.

Serangan buaya itu peristiwa pertama pada awal tahun ini, setelah beberapa bulan menjelang akhir 2015 lalu terjadi kasus serangan serupa terhadap sejumlah nelayan. Saat itu serangan menyebabkan korban luka-luka dan tewas.

Di Kepulauan Yamdena terdapat sungai yang diduga menjadi habitat buaya tersebut. Reptil bertubuh besar itu kerap berenang memasuki kawasan teluk di malam hari, mencari para nelayan yang sedang menangkap ikan menggunakan perahu sampan berukuran kecil.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya