Liputan6.com, Palembang - Ibarat pepatah sudah jatuh tertimpa tangga, begitu pula yang dirasakan Fauzi (40), pasien penderita tumor di bagian punggung yang mendadak kejatuhan reruntuhan plafon gipsum saat dirawat di RS Mohammad Hoesin Palembang. Kejadian itu terjadi pada Kamis malam, 7 April 2016, sekitar pukul 19.00 WIB.
Bersama istrinya, Iyem (37), Fauzi tertimpa reruntuhan plafon yang sempat juga menimpa tiang penyangga infus. Warga Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan itu, langsung berpelukan saat musibah terjadi.
"Kami tadi langsung berpelukan (saat plafon ambruk). Runtuhnya menimpa tiang infus, sampai tertarik dan lepas dari tangan suami saya," tutur Iyem.
Tak hanya Fauzi dan Iyem yang celaka, runtuhnya plafon ruang perawatan nomor 5, 6 dan 7 Gedung Yasmin A itu juga menimpa keluarga pasien lain. Salah seorang penunggu pasien, Soleh (60) menuturkan saat plafon itu ambruk, ia langsung menggeser ranjang anaknya yang sedang dirawat di ruang khusus perawatan penyakit dalam itu.
Baca Juga
"Kebetulan lagi berkumpul, sudah mau masuk jam besuk dan Maghrib, jadi semua langsung panik. Ada yang selamatkan barang, ada yang panggil petugas," kata Soleh.
Atas kejadian itu, puluhan pasien rumah sakit rujukan regional itu harus dievakuasi ke gedung sekitar tergantung ketersediaan ruang perawatan. Kericuhan itu ditambah dengan upaya penghadangan staf keamanan rumah sakit saat wartawan hendak meliput kejadian itu.
Situasi sempat memanas setelah Unit Identifikasi Polresta datang. Sebab, polisi sempat ditolak masuk satuan pengaman rumah sakit yang meminta bantuan POM AD. Insiden tersebut berhasil dilerai manajemen.
"Semua sudah dievakuasi. Karena roboh, jadi harus diperbaiki dalam waktu secepatnya. Tak ada korban, pasien langsung kami tangani dan pindahkan," ujar Dirut RS Mohammad Hoesin M Syahril.
Syahril menduga robohnya plafon ruang perawatan diakibatkan pelapukan karena rembesan air hujan selama beberapa hari terakhir. Ia berjanji akan mengecek kondisi bagian lain dari rumah sakit.
"Akan kami cek bagian lain, agar tidak terjadi kejadian serupa," ujar Syahril.