Dering Ponsel Picu Tewasnya Bayi di Gowa

Bayi yang tewas itu baru berumur 5 bulan.

oleh Ahmad Yusran diperbarui 14 Apr 2016, 22:00 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2016, 22:00 WIB
Bahaya Ponsel
Dering ponsel picu kematian bayi

Liputan6.com, Makassar - Seorang bayi berumur 5 bulan menjadi korban kekerasan ayah kandungnya. Persoalannya sepele, si ayah kesal karena bayinya tak berhenti menangis setelah dikagetkan dering nada bunyi ponsel.

Faidil, nama bayi itu, mengembuskan napas terakhir di RS Kallong Tala, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, sekitar pukul 19.00 Wita, Rabu, 13 April 2016. Ia tewas setelah bagian belakang kepalanya disepak oleh ayahnya sendiri, Ramli alias Malli (27), saat berada di ayunan.

Ramli tak hanya sekali menyepak kepala Faidil. Ia tega menendang buah hatinya sebanyak tiga kali. Setelah tendangan ketiga itu, korban tidak menangis lagi.

Kejadiannya bermula saat pelaku habis minum minuman keras berupa fermentasi buah lontar atau ballo. Pelaku kembali di rumahnya meminta makanan dan dibuatkan kopi kepada istrinya.

"Usai menyantap makanan, pelaku langsung masuk ke kamar tidur dan terbaring di atas kasur. Sementara, korban yang tak lain adalah anaknya sendiri sedang diayun dekat pelaku," kata Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Frans Barung Mangera, Kamis (14/4/2016).

Menurut Frans Barung, ponsel yang berbunyi adalah milik Ramli. Saat itu, ponselnya dikontak Rusli, temannya yang beralamat di Kampung Balang-balang, Kelurahan Bontomanai.

"Hasil pemeriksaan, tim dokter menyatakan bahwa korban meninggal dunia disebabkan adanya luka robek pada bagian belakang kepala dan bengkak pada bagian yang sama. Namun usai makamkan Rabu malam, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi," ujar Frans.

Pelaku alias ayah si bayi kini dalam pengejaran anggota Polsek Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulsel.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya