10 Taman di Bandung Bakal Jadi Panggung Dua Penari Kontemporer

Sebelumnya dia pun telah melakukan aksi yang sama di taman Cikapayang di Balai Kota Bandung dengan tema Ritus Tubuh.

oleh Arie Nugraha diperbarui 16 Apr 2016, 20:49 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2016, 20:49 WIB
10 Taman di Bandung Bakal Jadi Panggung Dua Penari Kontemporer
Sebelumnya dia pun telah melakukan aksi yang sama di taman Cikapayang di Balai Kota Bandung dengan tema Ritus Tubuh.

Liputan6.com, Bandung - Lena Guslina penari sekaligus koreografer bakal menggelar pentas tarinnya di 10 taman kota yang tersebar di Kota Bandung.  

Untuk mengawali pentasnya itu, Lena melakukan tarian kontemporer di Taman Lansia Kota Bandung.

Menurut Lena, tarian itu bertema perempuan karena menjelang peringatan Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April mendatang. Dia bersama rekannya, Ria Nilam Sari menggambarkan sebuah proses pendewasaan seorang perempuan.

Dalam tariannya, Lena bersama Ria melakukan tari di beberapa objek yang ada di Taman Lansia.

Kedua penari itu pun berjalan berkeliling di sekitar Taman Lansia ‎sembari melakukan aksi tarinya sambil diiringi musik kontemporer. Beberapa alat musik itu menghasilkan suara seperti petir, ombak, dan hembusan angin.


"Ini semua soal perempuan yang perlu untuk mengekspresikan eksentisinya sebagai ibu, karir dan mimpinya. Jadi bagaimana menggambarkan sebuah perjalanan proses kedewasaan perempuan, yang akan berjalan ke titik akhirnya," kata Lena, Sabtu, (16/4/2016).

Lena mengatakan, dialektika tubuh yang dilakukan di 10 taman Kota Bandung mengangkat berbeda-beda tema. Sebelumnya dia pun telah melakukan aksi yang sama di taman Cikapayang di Balai Kota Bandung dengan tema Ritus Tubuh.

Untuk penampilan yang ketiga, Lena pun berencana akan menggunakan Taman Jomblo untuk menampilkan tarian non-kovensionalnya.

Dia pun terlebih dahulu melakukan survei dan memikirkan konsep tari yang akan ditampilkan sesuai dengan suasana hati.

"Ya kita ikuti hati dan mood, kalau ini semuanya latihan, lihat venue-nya dulu seperti apa dan konsepnya seperti apa. Membuat sesuatu harus sesuai mood," ucap Lena.

Keputusan untuk tidak memilih teater atau panggung pertunjukan diambil karena Lena mengaku ingin keluar dari wilayah nyaman. Sebagai seniman, dia ingin menampilkan karyanya kepada masyarakat umum.

Menurut dia, ruang-ruang publik yang ada di Kota Bandung sangat cocok untuk mengekspresikan karya tariannya. Di samping itu, Lena menilai perlu adanya interaksi dengan ruang publik dan masyarakat umum.

"Saya ingin sebuah estetika baru kalau outdoor itu bisa untuk perform untuk tari dan musik, jadi bisa interaksi, supaya tidak main di wilayah nyaman saja," jelas Lena.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya