Siswi SD Bakar Sekolah Diduga Korban Bully

Kasus pembakaran sekolah oleh siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) setingkat SD itu diselesaikan secara kekeluargaan.

oleh Fajar Abrori diperbarui 24 Mei 2016, 17:05 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2016, 17:05 WIB
Siswi SD Bakar Sekolah
Kasus pembakaran sekolah oleh siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) setingkat SD itu diselesaikan secara kekeluargaan.

Liputan6.com, Solo - V, siswi di sebuah Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau setingkat SD di Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah diduga nekat membakar bangunan sekolah tempatnya menuntut ilmu. Kenekatan ini diduga dipicu rasa kesal karena sering di-bully teman sekolah.

Kabarnya, kasus ini telah diselesaikan secara kekeluargaan. Ormas Muhammadiyah berjanji akan menanggung semua kerugian akibat pembakaran tersebut.

Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Sukoharjo, Eko Pujiatmoko mengatakan jajarannya telah memediasi yang melibatkan pemimpin wilayah, pemimpin daerah, pemimpin cabang, hingga pemimpin ranting Muhammadiyah dengan pihak sekolah serta orangtua siswi V.

Mediasi tersebut, kata dia, menghasilkan kesepakatan bahwa permasalahan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Pihak sekolah dan orangtua bocah berinisial V telah bersepakat jika permasalahan tersebut telah dirampungkan secara kekeluargaan," kata Eko di Solo, Jawa Tengah, Selasa (24/5/2016).

Dia mengatakan, Muhammadiyah juga akan memberikan bantuan berupa pendampingan psikologi kepada siswi V untuk memulihkan trauma akibat kejadian tersebut.

"Pendampingan kepada para siswa dan siswi dilakukan oleh psikolog Lisda Farkhani serta tim yang telah ditunjuk oleh Muhammadiyah. Selain itu, Muhammadiyah melalui bidang hukum pimpinan daerah pemuda Muhammadiyah juga memberikan pendampingan hukum kepada pihak orangtua serta sekolah," tutur dia.

Eko melanjutkan, mengenai pembangunan kelas yang terbakar akan segera diperbaiki. Perbaikan itu akan dilakukan oleh pimpinan wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah dan pimpinan daerah pemuda Muhammadiyah Sukoharjo.

"Ruang kelas yang terbakar akan diperbaiki supaya kegiatan belajar-mengajar bisa berlangsung dengan nyaman," ucap Eko.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya