Warga Resah Ada Buaya Pemangsa Manusia

Selama bertahun-tahun manusia dan buaya hidup berdampingan di Mukomuko, Bengkulu.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Mei 2016, 13:30 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2016, 13:30 WIB
Buaya Pemangsa Manusia
Selama bertahun-tahun manusia dan buaya hidup berdampingan di Mukomuko, Bengkulu.

Liputan6.com, Mukomuko - Warga Kecamatan Sungai Rumbai Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu meminta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu memindahkan buaya yang memangsa warga setempat hingga tewas di Sungai Gegas di daerah itu.

"Kita minta BKSDA memindahkan satu ekor buaya yang memangsa warga tersebut. BKSDA tidak perlu memindahkan buaya yang lain karena selama ini buaya tersebut tidak menganggu warga," kata Camat Sungai Rumbai Darmadi di Mukomuko, Rabu, 25 Mei 2016.

Seorang warga Desa Makmur Jaya, Kecamatan Sungai Rumbai, bernama Aris (30) ditemukan tewas dimakan buaya di Sungai Gegas di wilayah tersebut, Kamis pagi, 12 Mei 2016.

Ia mengatakan selama ini tidak pernah terjadi konflik buaya dengan manusia.

Padahal, buaya tersebut sudah ada di sungai tersebut sejak 20 tahun yang lalu. "Saat saya masih kecil sering menangkap ikan di sungai itu tetapi tidak pernah diganggu buaya," ujarnya lagi.

Menurut Aris, kasus warga dimangsa buaya di daerah itu termasuk langka dan baru pertama terjadi di daerah itu. Warga di Desa Makmur Jaya sampai sekarang masih memburu buaya tersebut dibantu pawang buaya guna menemukan buaya yang memangsa manusia.

"Pawang itu sudah memanggil buaya di sungai itu tetapi ada satu buaya yang tidak kelihatan, diduga buaya tersebut yang memangsa warga," ujarnya.

Lebih lanjut, ia minta BKSDA memindahkan buaya tersebut agar Sungai Gegas ke depan menjadi objek wisata penangkaran buaya.

"Sebanyak ratusan buaya hidup di Sungai Gegas. Sungai tersebut berpotensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata penangkaran buaya," ujarnya.

Untuk itu, ia berharap dengan adanya potensi buaya di sungai di wilayah itu dapat dikembangkan menjadi objek wisata sehingga wilayah itu ramai dikunjungi wisatawan dari dan luar wilayah itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya