Sakit Hati, Pegawai Koperasi Ancam Ledakkan Kantor Pertamina

Usai mengirim ancaman meledakkan kantor Pertamina, pelaku masuk kerja seperti biasa.

oleh Felek Wahyu diperbarui 01 Jun 2016, 15:30 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2016, 15:30 WIB
Teror Bom Kantor Pertamina
Usai mengirim ancaman meledakkan kantor Pertamina, pelaku masuk kerja seperti biasa.

Liputan6.com, Semarang - Polrestabes Semarang meringkus pelaku teror yang mengancam akan meledakkan kantor PT Pertamina Marketing Operation Region IV Jawa Tengah dan Yogyakarta di Semarang, Rabu (1/6/2016). Pelaku bernama Nurul Fazri (32), pegawai Koperasi Pertamina Persadan IV.

Pelaku yang dibawa ke Polrestabes Semarang tersebut juga berkantor di institusi yang diancam akan diledakkan tersebut. Ketika ditanya, Nurul mengaku nekat mengirim pesan singkat berisi teror tersebut karena merasa sakit hati.

Pelaku sakit hati karena dituduh mencuri uang Rp 25 juta, sekitar setahun lalu. "Saya kirim SMS ke Ketua Koperasi Pak Suban," kata dia, seperti dikutip Antara, Rabu (1/6/2016).

Padahal, ia mengaku berusaha mengembalikan uang yang dimaksud tersebut, tapi ditolak. Karena kesal, ia kemudian nekat mengirim SMS dengan memberi nomor telepon seluler baru yang kemudian langsung dibuang.

Usai mengirim SMS ancaman pada Rabu pagi, pelaku ternyata juga tetap masuk kerja serta ikut dalam evakuasi ketika Tim Gegana Brimob Polda Jawa Tengah melakukan penyisiran. Saat ini, pelaku masih diperiksa intensif di Polrestabes Semarang.

Sebelumnya, Kantor PT Pertamina Marketing Operation Region IV Jawa Tengah dan Yogyakarta, di Semarang mendapat ancaman yang dikirim melalui pesan singkat. Pesan itu berisi ancaman akan meledakkan kantor tersebut.
 
Juru bicara PT Pertamina Marketing Operation Region IV Suyanto membenarkan adanya pesan singkat berisi ancaman yang diterima oleh salah satu pegawai bagian teknologi informasi tersebut.

Suyanto menjelaskan pesan singkat ancaman tersebut diterima sekitar pukul 07.30 WIB. "Isinya tidak spesifik soal bom, tapi hanya ancaman akan meledakkan," katanya.

SMS ancaman tersebut, kata dia, langsung diteruskan ke polisi untuk ditindaklanjuti.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya