Liputan6.com, Surabaya - Koordinator BSPL Satker Surabaya Agung Purwa Hidayat mengaku belum bisa memastikan penyebab puluhan ekor paus pilot terdampar di Probolinggo karena saat ini masih diautopsi oleh Tim Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya.
Meski begitu, ada beberapa dugaan yang menyebabkan puluhan ekor paus pilot itu tersasar ke pantai.
Poin pertama adalah paus jenis pilot ini hidup bergerombol dan berjiwa sosial tinggi. Akibatnya, ketika ada salah satu dari kelompoknya yang mengalami disorientasi atau menepi ke pinggir pantai, anggota rombongan lainnya juga akan mengikutinya menepi di pinggir pantai.
"Poin berikutnya adalah kemungkinan adanya gangguan gelombang sonar yang ikan paus pakai sehingga terganggu sistem kerjanya," ucap Agung kepada Liputan6.com melalui sambungan telepon selulernya, Jumat (17/6/2016).
Agung menuturkan kronologi terdamparnya 32 ekor paus jenis pilot short-finned terdampar di pesisir pantai Desa Randupito, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo dan sekitarnya pada Rabu, 15 Juni 2016.
Agung menuturkan, informasi terdamparnya puluhan paus didapat dari masyarakat sekitar pukul 12.00 WIB. Sebelum tim BSPL sampai ke sana, para nelayan setempat berhasil menghalau 18 ekor paus untuk kembali ke tengah laut.
Baca Juga
Baca Juga
"Hingga magrib, nelayan sudah menghalau 18 ekor ikan paus kembali ke tengah laut dan ada sembilan ekor yang diarahkan ke muara sungai yang airnya cukup dalam karena kondisi air laut sudah mulai surut," tutur Agung.
Agung mengatakan timnya dan para nelayan lokal batal mengevakuasi kesembilan ekor ikan paus tersebut karena sudah malam, air laut sudah surut dan berada di dekat dengan hutan mangrove.
Pada keesokan harinya, Kamis, 16 Juni 2016, sekitar pukul 07.00 WIB, tim beserta TNI-Polri, dinas terkait dan beberapa nelayan setempat berhasil menggiring tiga ekor paus balik ke tengah laut.
"Selanjutnya, tim yang sudah kami bentuk melakukan penyisiran sepanjang pantai hingga sampai ke Pantai Bentar dan menemukan empat ekor ikan paus yang sudah mati. Dan setelah kami total dengan kejadian yang kemarin, terdapat 11 ekor ikan paus yang mati," kata Agung.
Advertisement
Evakuasi Paus Pilot
Proses evakuasi rombongan paus itu tidak bisa gegabah. Agung mengungkapkan paus yang terdampar tidak boleh stres karena pengaruh cahaya dan suara.
"Jadi, kami sudah mensterilkan pantai tersebut dari banyaknya masyarakat yang ingin melihat ikan paus terdampar supaya tidak menimbulkan suara bising dan lampu kendaraan," kata Agung.
Agung melanjutkan, tim juga memastikan paus tersebut masih hidup dan menandainya dengan tanda angka nomor 1 untuk paus yang masih sehat, nomor 2 paus yang lemas dan nomor 3 paus yang sudah mati.
"Jadi, proses evakuasi kami prioritaskan untuk ikan paus yang masih hidup dengan menggiringnya kembali ke tengah laut," ucap Agung.
Agung menegaskan, selama 20 jam mulai dari terdamparnya paus hingga proses evakuasinya sudah bisa dipastikan total jumlah paus yang terdampar sebanyak 32 ekor.
"Dengan rincian 11 ekor ikan paus dinyatakan sudah mati, tiga dibantu kembali ke laut, 18 dihalau nelayan atau kembali sendiri ke tengah laut," ujar Agung.
Advertisement