Kota di Kalimantan Ini Klaim Bebas Peredaran Vaksin Palsu

Dia menjamin, vaksin anak-anak, baik di sekolah, puskesmas, dan rumah sakit merupakan barang asli bukan palsu.

oleh Rajana K diperbarui 30 Jun 2016, 07:03 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2016, 07:03 WIB
20160629-Ilustrasi-Vaksin-iStockphoto
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Liputan6.com, Palangkaraya - Dinas Kesehatan (Dinkes)  Provinsi Kalimantan Tengah memastikan, hingga saat ini Kalteng masih bebas dari peredaran vaksin palsu.

Kepala Dinkes Kalteng Suprastija Budi mengatakan, jajarannya belum menemukan adanya vaksin palsu yang beredar di Kalteng, baik di rumah sakit maupun pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).
 
"Semua vaksin, baik untuk balita, anak-anak sekolah SD, dan wanita usia subur yang ada di dinkes, baik di provinsi maupun di kabupaten kota semua berasal dari pembagian Kementerian Kesehatan RI," kata Budi di Palangkaraya, Kalteng, Rabu (29/6/2016).

Dia menjelaskan, peredaran vaksin di Palangkaraya melalui jalur resmi berasal dari Kemenkes ke dinkes lalu didistribusikan ke puskesmas dan rumah sakit setempat. Menurut dia, vaksin tersebut aman karena sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan.


"Kita memang ada membeli vaksin, tapi vaksin rabies tapi melalui jalur resmi bukan ilegal, jadi sangat dijamin keamanannya," tutur Budi.

Dia menjamin, vaksin anak-anak, baik di sekolah, puskesmas, dan rumah sakit merupakan barang asli bukan palsu.

Jajarannya juga sudah mengirimkan surat edaran dari Menteri Kesehatan ke seluruh dinkes kabupaten kota, puskesmas, hingga Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Kalteng untuk memeriksa kembali sumber pembelian vaksin BCG, campak, polio, hepatitis B, dan tetanus toksoid. Apabila sumber pembeliannya diragukan maka diminta untuk tidak digunakan.

"Pembelian melalui jalur swasta inilah yang perlu diwaspadai tapi apabila melalui jalur pemerintah, yakni rumah sakit dan puskesmas maka dipastikan aman," ucap Budi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya