Tradisi Perang-perangan Berlanjut Jadi Tawuran Warga

Tawuran buntut dari tradisi perang-perangan sering terjadi saat momen Lebaran.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Jul 2016, 18:00 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2016, 18:00 WIB
Segmen 1: Tawuran Antar-Warga hingga Intervensi Pasar
Tawuran antar-warga kembali terjadi di kawasan Manggarai, Jakarta. Sementara itu, menurunkan harga daging dinilai sebagai langkah beresiko.

Liputan6.com, Majene - Tawuran antarkampung di Kelurahan Labuang, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, pecah antara warga Lingkungan Tanjung Batu dengan warga tetangga mereka, Lingkungan Tangga-Tangga.

"Tawuran berawal permainan menembak dua kelompok dari lingkungan berbeda. Tawuran seperti ini kerap terjadi setiap  Idul Fitri," kata Kepala Lingkungan Tangga-Tangga, Akeng di Majene, dilansir Antara, Sabtu 9 Juli 2016.

Permainan yang biasa disebut "perang-perangan" antardua kelompok ini menjadi keributan massal sehingga hal ini cukup meresahkan.

"Ada korban luka bagian kepala akibat keributan dua kelompok ini. Ini yang harus menjadi perhatian aparat polisi," kata Akeng.

"Mestinya aparat polisi melakukan pencegahan agar permainan 'perang-perangan' dengan menggunakan pistol mainan dibubarkan bila ada kerumunan massa dan bukan hanya membiarkan permainan itu terus berlangsung."

Akeng menambahkan, sekalipun tawuran ini dilakoni anak belasan tahun, tapi itu berpotensi meluas. Terutama, bila orangtua juga tidak berpikir positif menyikapi perkelahian anak dari dua kubu yang berbeda di Majene, Sulawesi Barat tersebut.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya