Timnas Indonesia Jaga Asa Lolos Kualifikasi Piala Dunia 2026, Erick Thohir Tetap Evaluasi

Bunaken Tak Masuk 10 Destinasi Wisata Indonesia, Kenapa?

Padahal, Bunaken adalah salah satu ikon pariwisata Sulawesi Utara.

oleh Liputan6 diperbarui 31 Jul 2016, 08:08 WIB

Diterbitkan 31 Jul 2016, 08:08 WIB

Padahal, Bunaken adalah salah satu ikon pariwisata Sulawesi Utara.

Liputan6.com, Manado - Taman Nasional Bunaken di Kota Manado, Sulawesi Utara, tak masuk dalam 10 destinasi wisata di Indonesia karena kotor. Hal ini dikemukakan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

"Bunaken sebagai salah satu ikon pariwisata Sulawesi Utara harus bersih, terbebas dari sampah," ucap Menpar Arief Yahya saat saat menutup pelaksanaan Festival Pesona Bunaken sekaligus membuka Festival Pangan Nonberas di Manado, seperti dilansir Antara, Jumat 29 Juli 2016.

Karena itu, Arief berharap Gubernur Olly Dondokambey harus dibantu Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut dalam upaya membersihkan objek wisata ini.

Lulusan Institut Teknologi Bandung, Surrey University, dan Universitas Padjadjaran ini berharap, masyarakat juga ikut mendukung geliat keberhasilan sektor pariwisata yang dimotori Gubernur Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kan Sulut.

"Walaupun baru beberapa bulan memimpin daerah ini, tapi telah berhasil mendatangkan ribuan wisatawan asing dari Tiongkok. Kedua pemimpin baru Sulut ini sangat memahami benar membangun daerah lewat sektor pariwisata ketimbang lewat sektor-sektor lainnya," kata dia.

Pemerintah pusat, menurut Arief, patut memberikan apresiasi positif kepada gubernur dan wakil gubernur yang memajukan sektor pariwisata.

Menteri menambahkan, Festival Pangan Nonberas adalah kolaborasi festival pariwisata dan ekonomi kreatif, dan wisata kuliner sangat cepat mendatangkan devisa, dan paling banyak dikunjungi wisatawan.

"Saya minta Gubernur menyurat ke Kementerian Pariwisata, sehingga bisa menunjang wisata kuliner di daerah ini, begitupun dengan bupati dan wali kota di Sulawesi Utara," kata Arief.

Bupati dan wali kota dapat memfasilitasi setiap kunjungan wisatawan ke daerahnya, sehingga geliat kepariwisataan di provinsi berpenduduk lebih dari 2,5 juta orang ini terlihat kemajuannya.

"Kementerian Pariwisata tidak akan tinggal diam melihat keberhasilan pariwisata di daerah ini, melalui deputi-deputi yang ada nantinya akan membantunya," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya.