Pasaman Membara, 130 Hektare Hutan Hangus Terbakar

Dari sekian banyak titik panas, baru satu titik api yang bisa dipadamkan petugas.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Agu 2016, 17:01 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2016, 17:01 WIB
Tim Satgas Karhutla: Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau Disengaja
Setiap tahun kabut asap dampak dari kebakaran hutan menyelimuti kawasan Riau dan sekitarnya.

Liputan6.com, Lubuk Sikaping - Areal hutan seluas 130 hektare di Kecamatan Mapattunggul Selatan dan Rao Selatan, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, terbakar. Upaya pemadaman sampai sekarang masih berlangsung.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman M Sayuti Pohan mengatakan, kebakaran mulai terjadi Minggu, 21 Agustus 2016, sekitar pukul 10.00 WIB dan hingga kini petugas masih berupaya memadamkan api.

Ia mengatakan 100 hektare hutan yang terbakar masuk wilayah Jorong Bangkok, Kecamatan Mapattunggul Selatan, dan 30 hektare lainnya di Koto Panjang, Kecamatan Rao Selatan.

"Ini baru perkiraan awal berdasarkan peninjauan langsung di lapangan. Namun, kita akan lakukan pendataan ulang untuk angka pastinya. Saat ini kita fokus untuk padamkan api dulu," kata Sayuti, di Lubuk Sikaping, dilansir Antara, Senin (22/8/2016).

Cuaca panas ditambah angin kencang membuat api sulit dikendalikan dan kebakaran semakin meluas. Aparat BPBD bersama anggota Kepolisian Resor (Polres) Pasaman, aparat kecamatan dan Komando Distrik Militer 0305 Pasaman berupaya memadamkan api dalam dua hari ini.

"Kita telah berupaya memadamkan api sejak kemarin hingga dini hari. Namun, baru satu titik api yang bisa dipadamkan, yakni di Jorong Bangkok," ujar dia.

Tim kembali turun pagi ini untuk memadamkan api yang membakar area hutan di Koto Panjang.

"Yang di Koto Panjang memang agak sulit dipadamkan karena lokasi daerah yang terbakar tidak dapat dilalui kendaraan roda empat dan dua. Tapi tim akan terus melakukan upaya pemadaman dengan cara manual," kata dia.

"Mudah-mudahan di lokasi kebakaran terdapat sumber air yang dapat digunakan untuk memadamkan api," dia menjelaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya