Liputan6.com, Cirebon - Sepasang kekasih, RS (16) dan VN (16), tewas mengenaskan setelah diserang oleh 11 pemuda anggota geng motor asal Cirebon, Jawa Barat pada 27 Agustus 2016 lalu. Polisi kini berencana melakukan autopsi terhadap jasad korban.Â
"Kami sudah berkoordinasi dengan keluarga korban untuk dilakukan autopsi terhadap korban yang sudah dimakamkan," ujar Kapolres Kota Cirebon AKBP Indra Jafar di Cirebon, Jabar, Jumat petang 2 September 2016.
Baca Juga
Beli Racun Ikan di Online Shop, Wanita di Palembang Bunuh Adik Ipar Pakai Jamu Campuran Pottasium
Kasus Tak Kunjung Terungkap, Ayah Siswi MI Korban Pemerkosaan dan Pembunuhan di Banyuwangi Wadul Presiden Prabowo dan Kapolri
Ibu MAS Minta Keringanan Hukuman Anaknya yang Bunuh Ayah dan Nenek di Jaksel
Dia menuturkan, kini tiga dari 11 anggota geng motor itu masih diburu jajaran Polresta Cirebon.
"Setelah kejadian dan pemakaman, kami lidik selama 4 hari. Selanjutnya Rabu (31 Agustus 2016) setelah yakin kasus pembunuhan kami langsung menangkap 8 tersangka. 3 Di antaranya masih dilakukan pengejaran," tutur dia.
Saat penangkapan, lanjut dia, polisi mendapati barang bukti benda tumpul, seperti batu, kayu, bambu, bahkan samurai yang diduga digunakan para anggota geng motor tersebut untuk membunuh korban.
Dia mengatakan, untuk sementara para pelaku dijerat dengan pasal berlapis, yakni Pasal 338, 170, 351, 285 KUHP tentang Penganiayaan dan Pemerkosaan serta UU Perlindungan Anak dengan minimal hukuman 15 tahun.
"Masih kami dalami terkait apakah itu pembunuhan berencana atau bagaimananya. Tolong beri kami waktu," tutur dia.
Advertisement
Anak Polisi
Sementara itu, salah satu korban, yakni RS diketahui sebagai anak polisi. "RS anak dari anggota Sat Narkoba Polresta Cirebon Aiptu Rudiyana."
Peristiwa tragis ini bermula saat kedua korban berboncengan melintasi depan SMP 11 Kalitanjung Cirebon. Saat melintas, sekelompok orang melempari batu pada mereka yang saat itu juga tengah bersama-sama dengan teman-temannya.
Korban bersama rekan-rekannya sempat melarikan diri. Namun, gerombolan geng motor itu mengejar lalu menjatuhkan RS dan VN di jalan layang. Setelah terjatuh, mereka lalu disergap.
Di tempat gelap, tutur Indra Jafar, korban RS dikeroyok dan dianiaya hingga tewas. Ia bahkan sempat ditusuk oleh seorang pelaku. Sedangkan teman RS, yakni VN dicabuli secara bergiliran oleh para pelaku hingga meninggal dunia di TKP.
Setelah para anggota geng motor menghabisi korban, mereka membawa jenazah keduanya ke jalan layang Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.