Korban Iming-Iming Haji Tanpa Antre Serahkan Duit Rp 120 Juta

Korban iming-iming haji tanpa antre itu mengetahui akan berangkat melalui Filipina untuk berangkat haji ke Tanah Suci.

oleh Felek Wahyu diperbarui 06 Sep 2016, 10:31 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2016, 10:31 WIB
Korban Iming-Iming Haji Tanpa Antre Serahkan Duit Rp 120 Juta
Salah satu korban penipuan haji via Filipina kembali selamat ke Semarang. (Liputan6.com/Felek Wahyu)

Liputan6.com, Grobogan - Sebanyak 18 warga Jawa Tengah calon haji yang sempat ditahan otoritas Filipina karena diduga memalsukan dokumen keimigrasian akhirnya kembali pulang pada Senin, 5 September 2016. Dua di antaranya adalah Susilo dan Murni, warga Desa Kenteng, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Kepulangan Susilo dan Murni yang difasilitasi Pemerintah Provinsi Jateng itu disambut baik keluarga saat tiba di Wisma Perdamaian. Selama ini, mereka hanya bisa memantau perkembangan saudara mereka melalui pemberitaan media yang disiarkan di Indonesia.

"Kami memang berharap jika bisa lanjut ya biar ke Tanah Suci. Jika tidak bisa ya dipulangkan saja," ucap Mulyono, adik kandung Susilo, saat ditemui menjemput kakaknya.

Mulyono menuturkan, keberangkatan kakaknya ke Tanah Suci merupakan kedua kalinya. Belum lama ini, mereka baru pulang dari menjalankan ibadah umrah.

"Belum lama di rumah dapat kabar dari adik yang tinggal di Jepara jika bisa berangkat haji tidak harus antre. Setelah dapat kabar itu, mereka mengecek informasi itu dan akhirnya berangkat ke Filipina," tutur Mulyono.

Untuk bisa berangkat haji tanpa antre lama, Susilo, kata Mulyono, harus membayar uang Rp 120 juta per orang. Setelah pembayaran lunas, kakak dan kakak ipar Mulyono itu berangkat ke Filipina melalui penerbangan dari Bandara A Yani, semarang.

"Yang berangkat ada 20 orang," ujar Mulyono yang didampingi Sutiyem, ibu Susilo.

Berangkat Saat HUT RI

Mulyono mengungkapkan kakak dan kakak iparnya berangkat dari rumah bertepatan dengan HUT RI pada 17 Agustus 2016. Keduanya terbang dari Semarang menuju ke Jakarta bersama 20 orang lainnya asal Jawa Tengah.

Dari Jakarta, mereka menuju Filipina dan berakhir dengan penangkapan oleh petugas imigrasi bersama 177 calon calon haji lainnya. Sebanyak 18 orang korban penipuan haji via Filipina sudah tiba di Jawa Tengah.

Calon haji tiba di Wisma Perdamaian, kawasan Tugu Muda, Kota Semarang, dan langsung dijemput untuk meneruskan perjalanan ke rumah masing-masing.

Kepala Biro Humas Provinsi Jawa Tengah, Sinung N Rachmadi, mengatakan ada 18 warga Jawa Tengah yang difasilitasi kepulangannya saat ini. Mereka berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 17.30 WIB pada Minggu, 4 September 2016.

"Dijemput Pemprov Jateng dengan satu bus eksekutif, pulang langsung menuju Semarang," kata Sinung.

Para calon jemaah haji tersebut tiba sekitar pukul 04.00 WIB di gedung Wisma Perdamaian. Di gedung tersebut para penjemput dari masing-masing daerah sudah siap dengan kendaraan jemputan.

"Tadi mereka belum sampai saja yang jemput sudah ada," kata Kepala Biro Bina Mental Setda Provinsi Jateng, Chumaidah, yang ikut mendampingi para calon jemaah Haji itu.

Chumaidah menjelaskan, 18 calon jemaah haji tersebut ada 14 orang dari Kabupaten Jepara, dua orang dari Kabupaten Blora, dan dua orang dari Kabupaten Grobogan. Mereka langsung melanjutkan perjalanan setelah istirahat sejenak.

"Sehat semua, bersyukur difasilitasi pemerintah untuk pulang. Mereka ini korban," kata Chumaidah.

Sementara itu, baik Susilo maupun istrinya memilih bungkam setelah mendarat di Semarang, Jawa Tengah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya