Rahasia Kopi Bebas Pahit ala Klinik Kopi AADC 2

Demi belajar kopi bebas pahit, pemilik Klinik Kopi berjalan-jalan langsung menemui petani kopi.

oleh Yanuar H diperbarui 26 Sep 2016, 12:32 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2016, 12:32 WIB
Rahasia Kopi Bebas Pahit ala Klinik Kopi AADC 2
Demi belajar kopi bebas pahit, pemilik Klinik Kopi berjalan-jalan langsung menemui petani kopi. (Liputan6.com/Yanuar H)

Liputan6.com, Yogyakarta - Sejak muncul di film Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC 2), Klinik Kopi semakin kebanjiran tamu. Firmansyah yang akrab disapa Pepeng itu menuturkan pembukaan Klinik Kopi berawal dari kesukaannya berjalan-jalan ke berbagai daerah sambil membeli oleh-oleh kopi lokal.

Setelah sampai di kampung halaman, Pepeng terbiasa menikmati kopi itu bersama teman-temannya. Kebiasaan itu rupanya terdengar oleh bos temannya. Ia akhirnya keterusan meracik kopi dari satu daerah ke daerah lain.

"Teman-teman bilang ternyata Pepeng bisa diundang. Akhirnya, aku diundang ke Bandung, Semarang, Jakarta hanya untuk bikin kopi," ujar dia di kedai Klinik Kopi, Sabtu, 24 September 2016.

Dengan banyaknya permintaan, ia akhirnya membuka kedai kopi di bilangan Gejayan pada Juli 2013. Saat itu, hasilnya dibagi dengan pemilik tempat. Setelah semakin banyak pengunjung, Pepeng akhirnya memindahkan kedainya ke rumahnya sendiri di Jalan Kaliurang Km 7,5, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, pada 2015.

Seiring waktu, referensi tentang kopi Pepeng mulai berubah. Setelah mencicipi kopi dari luar negeri, lidahnya tak merasakan pahit seperti yang biasa ada pada kopi Indonesia. Ia pun mencari tahu penyebab rasa pahit itu.

"Tingkat gorengnya orang Indoensia itu, yang aku tahu, gorengnya terlalu pahit. Karena pahit lalu dicampur susu dan gula, jadi manis. Aku enggak mau, aku pengin kopi tok. Murni. Akhirnya, kita beli alat roasting. Itu tahun 2014," tutur Pepeng.

Setelah masalah itu diketahui, Pepeng memutuskan belajar mengolah kopi dari petani di Bandung. Pulang dari Bandung, ia memiliki standar sendiri dalam menyajikan kopi yang sesuai dengan Klinik Kopi.

Menurut dia, semua kekuatan kopi ada pada petani dan cara mengolahnya. Karena itu, ia sengaja mendatangi petani kopi di seluruh Indonesia demi mendapatkan pengetahuan yang diperlukannya.

"Dalam setahun bisa empat kali kita hunting di Indonesia aja. Kemarin Sumatera Barat, kemarin Banjarnegara. Rencana tahun ini ke Flores dan Sulawesi," ujar Pepeng.

Pengunjung Melonjak

Rahasia Kopi Bebas Pahit ala Klinik Kopi AADC 2
Jumlah pesanan cangkir kopi di Klinik Kopi kini mencapai 200-300 cup per hari. (Liputan6.com/Yanuar H)

Popularitas Klinik Kopi semakin melonjak usai tampil dalam sebuah adegan di film AADC 2. Dalam adegan tersebut, tokoh Rangga dikerjai Cinta yang terpaksa mendengarkan penjelasan tentang kopi yang disampaikan Pepeng.

Kebiasaan itu masih dipertahankan Pepeng meski jumlah pesanan cangkir kopi kini mencapai 200-300 cup per hari. Menurut Pepeng, hal itu penting agar keintiman antara penikmat dan penyaji kopi dapat terjalin. Hal itu pula yang menarik minat sineas Mira Lesmana untuk memasukkan adegan tersebut.

"Kami ditawarin itu. Dia bikin skenarionya. Dia tanya kalau buat syuting kopinya boleh enggak," tutur Pepeng.

Sementara itu, Kirana Nathalia, pengunjung dari Jakarta mengaku datang ke Klinik Kopi karena film AADC yang mengambil syuting di tempat itu. Selain itu, ia juga mengaku pecinta kopi. Walaupun tanpa gula, ia mengaku kopi bikinan Pepeng sangat enak dan tidak pahit.

"Pas sampai sini aku ditanya dan nanya kopinya apa. Baunya apa. Saya pikir bukan tipe kopi asam, e malah kopi asem. Setelah dicoba malah enak. OK," ujar Kirana.

Sebagai pecinta kopi, menurut Kirana, kopi Klinik Kopi memang beda. Selain tempatnya yang nyaman, kopinya juga enak walaupun tanpa gula.

"Kalo so far yang manual brew ini yang enak. Reccommended. Agak beda rasanya. Tadi dia bilang, jangan sampai dingin ya. Nah itu benar yang dia omongin," ujar Kirana.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya