Liputan6.com, Makassar - Sebuah rumah makan bernama RM Mie Rampok punya panggilan unik bagi pengunjung tempatnya. Jangan tersinggung jika Anda disebut tahanan saat memasuki rumah makan yang berlokasi di Jalan Masjid Raya No 29 A, Makassar itu.
Tidak berhenti di situ, Anda yang sudah selesai makan dan meninggalkan restoran akan kembali diteriaki. Kali ini, pengelola restoran akan menyebut Anda sebagai tahanan kabur dengan menggunakan pengeras suara.
Tak hanya cara pelayanannya yang unik, desain rumah makan yang relatif baru juga menarik. Pengunjung akan menikmati suasana layaknya berada di sel penjara.
Selain itu, keunikan juga ditunjukkan melalui nama-nama menu serba mi yang ditawarkan. Beragam tingkat kepedasan bisa diketahui dari istilah hukuman yang biasa dijatuhkan kepada pelaku kejahatan.
Baca Juga
Di antaranya, Hukuman Mati Level 5 itu menggunakan yang menggunakan cabai 100 biji, Seumur Hidup Level 4 gunakan cabai 55 biji, Cambuk Level 3 gunakan cabai 35 biji, Tahanan Rumah Level 2 gunakan cabai 15 biji, Percobaan Level 1 gunakan cabai lima biji dan Salah Tangkap Level 0 tak pedas alias nol cabai.
Jenis toping atau lauk yang ditawarkan pun tak kalah unik. Pengelola restoran sengaja menggunakan penamaan yang diambil dari nama-nama institusi penegak hukum yakni, polisi, jaksa, hakim, pampres, kamra, Satpol PP dan Satpam.
Demikian juga untuk menu minuman yang ditawarkan. Pengelola lagi-lagi menamainya dari istilah kejahatan yang terjadi di masyarakat, di antaranya begal, copet, koruptor, triad, dan gengster.
Willem, pemilik Mie Rampok Makassar, mengatakan mie rampok yang dibuatnya berawal dari waralaba di Kota Surabaya, lalu berkembang di beberapa kota, termasuk Makassar.
Advertisement
Self Service
Adapun sapaan Tahanan Baru buat pengunjung yang baru datang serta Tahanan Kabur buat pengunjung yang hendak pulang, baginya agar membuat suasana di rumah makannya menjadi hangat dan unik.
"Sistem pelayanan self service, tiap ‘Tahanan Baru’ akan dipanggil dengan pengeras suara satu per satu dan mengambil peralatan makanan yang mirip di penjara," kata dia.
Rumah makan itu, kata dia, sengaja didesain dengan suasana penjara. Hampir seluruh interior dalam maupun aksesoris yang digunakan semuanya mirip tahanan yang berada dalam terali besi.
"Semua jenis mie yang kami tawarkan merupakan buatan sendiri dengan warna unik alami berbahan wortel tanpa pengawet dan harganya dipastikan terjangkau," kata Willem.
Tak hanya sekedar menikmati menu makanan yang ada, kata Willem, pengunjung juga disediakan tempat untuk foto selfie, mulai dari lokasi luar rumah makanan hingga sudut ruangan yang ada di dalam.
"Depan Hotel Prodeo (tulisan yang terpajang di depan rumah makan ini) ada disediakan Photobooth Pojok Selfie dimana pengunjung bisa foto dengan asesoris mirip tahanan," ujar Willem.
Jika ingin berkunjung pun digunakan istilah jam besuk tahanan. Waktu operasional itu terbagi dua yakni siang mulai pukul 12.00-15.00 Wita dan sore mulai pukul 17.00-21.00 Wita.
"Bagi yang penasaran ingin makan dengan atmosfir penjara, silahkan datang dan rasakan," ujar Willem.
Advertisement