Polda Jatim: Dimas Kanjeng Berikan Kantong Ajaib ke Pengikutnya

Kantong itu berisikan perhiasan emas seperti gelang dan kalung. Jika diambil, tak akan pernah habis.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 01 Okt 2016, 10:56 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2016, 10:56 WIB
 Dimas Kanjeng
Ketua Yayasan Dimas Kanjeng menantang dilakukan penggandaan uang di depan Presiden

Liputan6.com, Surabaya - Selain menipu korbannya dengan modus menggandakan uang, Pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng, Taat Pribadi, ternyata juga memberikan emas palsu bergambar palu arit dan Bung Karno kepada korbannya.

"Dimas Kanjeng Taat Pribadi telah memberikan emas palsu bergambar tersebut kepada korbannya," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono kepada Liputan6.com, Sabtu (1/10/2016).

Selain mendapat emas batangan, pengikut padepokan Dimas Kanjeng yang sudah menyetorkan uang juga mendapatkan kantong ajaib. Kantong itu berisikan perhiasan emas seperti gelang dan kalung.

"Ada korban yang mendapatkan kantong ajaib berisikan perhiasan. Katanya, emas yang ada di kantong ajaib diambil kapan pun tidak akan habis. Tapi pengakuan korban, perhiasan itu ketika diambil juga bisa habis," kata Argo.

Tak hanya itu, kata Argo, Taat Pribadi memiliki banyak modus penipuan. Antara lain memberikan ATM dapur yang isinya uang Rp 10 ribu dan kertas yang bertuliskan Arab.

Setiap hari uang dari ATM dapur itu bisa diambil hingga menjadi Rp 5 juta per hari. ATM dapur itu juga disebut tidak akan ada habisnya.

"Semuanya itu palsu. Korban sudah mengecek perhiasan di toko emas, hasilnya palsu, dan diambil isi di kantong itu juga bisa habis," ucap Argo.

Taat Pribadi, kata Argo, juga memberikan uang dari berbagai negara, yaitu mata uang Vietnam, Singapura, Euro dan lain sebagainya.

"Juga ada tumpukan kertas polos putih yang ukurannya sesuai potongan uang kertas. Namun, kertas putih itu sampai sekarang tidak berubah menjadi uang asli," ujar Argo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya