Ikuti Brebes, 9 Kabupaten di Kalteng Jadi Sentra Bawang Merah

Setidaknya, 500 hektare lahan di Kalteng disiapkan untuk produksi bawang merah.

oleh Rajana K diperbarui 26 Sep 2016, 14:03 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2016, 14:03 WIB
20160516-Bawang-Merah-Jakarta-Faizal-Fanani
Pekerja membawa bawang merah di Gudang Bulog, Jakarta, Senin (16/5). Sebanyak 23.000 ton bawang merah disiapkan Kementerian Pertanian menjelang bulan puasa dan lebaran. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Palangkaraya - Mengikuti jejak Brebes, Pemerintah Provinsi Kalteng saat ini sedang mengembangkan produksi bawang merah di Kalteng. Tak tanggung-tanggung, luasan areal yang dipersiapkan mencapai 500 hektare.

Luasan lahan itu meliputi sembilan kabupaten, yakni Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, Palangkaraya, Barito Timur, Kotawaringin Timur, Barito Utara dan Kotawaringin Barat.
 
"Saat ini, pengembangan 500 ha bawang merah di Kalteng sudah masuk dalam data base Kementerian Pertanian dan diharapkan pengembangannya mulai tahun 2017 mendatang," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kalteng Tute Lelo di Palangkaraya, Minggu, 25 September 2016.

Pihaknya kini terus berkoordinasi dengan kementerian terkait agar program itu bisa berjalan sesuai rencana. "Kita akan kejar yang 500 hektare itu sesuai dengan janji Kementan saat pertemuan dengan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran beberapa waktu lalu," ujar dia.

Tute menerangkan, pengembangan produksi bawang merah dilaksanakan setelah hasil survei menunjukkan kecocokan tanah untuk penanaman komoditas tersebut. Uji coba penanaman bawang merah di sembilan kabupaten juga menunjukkan hasil yang cukup bagus.

"Namun, tak mungkin kita nantinya juga mengembangkan di kabupaten lainnya di Kalteng agar kita bisa cepat swasembada bawang merah," ujar dia.

"Kita targetkan swasembada bawang merah bisa kita capai pada tahun 2020 mendatang. Namun bila tingkat keberhasilannya, baik kita optimis pada tahun 2018 mendatang bisa tercapai," sambung dia.

Saat ini, pengembangan bawang merah di Kalteng meningkat sangat pesat. Di Palangkaraya saja, ada beberapa tempat yang dijadikan tempat pengembangannya yaitu di Desa Bereng Bengkel, Kecamatan Sebangau dan Desa Sei Gohong, Kecamatan Bukit Batu.

Setiap satu hektare lahan bisa dihasilkan 4-5 ton dengan harga jual berada di kisaran Rp 20 ribu/kg.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya