Liputan6.com, Bengkulu - Ribuan warga Kota Bengkulu tumpah ruah di sepanjang jalan, mulai kawasan Simpang Lima depan kantor wali kota hingga alun alun View Tower, Jumat 18 November kemarin.
Sepanjang dua kilometer rentang jalanan tersebut disulap menjadi catwalk untuk parade karnaval batik kain besurek.
Baca Juga
Jalanan tempat perhelatan yang digelar bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Provinsi Bengkulu ke-48 tahun itu menjadi lautan manusia. Sebanyak 8 ribu pelajar, mahasiswa hingga masyarakat umum ikut ambil bagian dalam karnaval yang tahun lalu memecahkan rekor MURI untuk kategori peserta karnaval terbanyak.
Advertisement
Ragam kreasi ditampilkan para peserta yang seluruhnya mengenakan bahan pakaian dari batik kain besurek yang bermotif utama huruf kaligrafi dan bunga Rafflesia. Mulai dari ornamen bunga, kupu kupu hingga kreasi modern dikenakan dan dibawa berjalan menelusuri catwalk jalan raya.
Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan mengatakan, karnaval ini sebagai bukti keseriusan Pemerintah Kota Bengkulu memperkenalkan batik kain besurek kepada khalayak dan akan dijadikan ikon pariwisata menuju Visit Bengkulu 2020.
"Kain besurek milik Bengkulu, kita umumkan hari ini tanggal 18 November sebagai hari kain besurek," ujar Helmi Hasan di Bengkulu, 18 November 2016.
Karnaval ini merupakan gelaran ketiga kalinya. Panitia juga menggelar pameran selama tiga hari di kawasan alun alun View Tower yang diikuti 10 kapupaten Kota se Provinsi Bengkulu dan puluhan peserta dari berbagai daerah penghasil batik di Indonesia seperti Jogjakarta, Banten dan beberapa daerah lain.
Panitia juga mendatangkan model internasional asal Rusia Natasya Romanosa dan Dashha Denisenko dalam peragaan busana di panggung utama View Tower. Kedua model ini akan menjadi model dalam foto kontes yang diikuti ratusan fotografer yang dipusatkan tidak jauh dari situs sejarah Benteng Marlborough.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Bengkulu Tony Elfian mengatakan, foto kontes akan dinilai oleh para dewan juri profesional dan berpengalaman dalam bidang fotografi. khusus untuk para amatir yang mengikuti kontes akan diberikan pengetahuan dasar atau coaching clinic bagaimana memotret yang baik dan benar.
"Kita siapkan hadiah uang pembinaan. ini untuk memancing animo masyarakat, diharapkan hasilnya akan menyebar ke berbagai media termasuk media sosial sebagai sarana promosi kain besurek," kata Tony Elfian.