Polisi: Penikam Siswa SD di Kupang Pelaku Tunggal

Polda NTT menambah pasukan pengamanan ke daerah insiden penikaman siswa SD untuk berjaga-jaga.

oleh Ola Keda diperbarui 14 Des 2016, 12:02 WIB
Diterbitkan 14 Des 2016, 12:02 WIB
Pelaku Penyerangan Siswa SDN 1 Sabu Raijua, NTT
Pelaku tewas diserbu warga di selnya. (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang - Kapolres Kabupaten Kupang AKBP Ajie Indra Dwiatma menegaskan penikam tujuh siswa SDN 1 Sebu di Sabu Raijua, Kupang, yang berinisial I merupakan pelaku tunggal.

"Pelakunya tunggal. Jadi, kalau ada informasi bahwa ada teman pelaku yang terlibat itu tidak benar. Pelaku diduga mengalami stres," ujar Kapolres kepada Liputan6.com, Rabu (14/12/2016).

AKBP Ajie mengatakan, setelah menerima laporan dari Kapolsek Sabu Barat, ia bersama Kapolda NTT Brigjen E Widyo Sunario dan Danrem 161 Wira Sakti Kupang Brigjen TNI, Heri Wiranto, langsung berangkat ke Sabu meninjau langsung kondisi di lapangan.

"Untuk mengamankan kondisi, kami sudah kirim 136 personel gabungan Polri dan TNI. Sehingga saat ini kondisi di Sabu Raijua sudah kondusif," kata dia.

AKBP Ajie mengimbau agar masyarakat NTT berpikir jernih untuk tidak terprovokasi dengan isu-isu yang mengatasnamakan SARA.

Terkait tujuh orang yang diamankan polisi sesudah penikaman tujuh siswa SDN Seba, Kabid Humas Polda NTT AKBP Jules Abraham Abast menyatakan mereka tidak terlibat aksi penikaman tersebut.

"Memang benar kami amankan tujuh orang yang diduga teman pelaku untuk melakukan pendalaman. Mereka sama-sama pedagang. Namun, ketujuh orang itu tidak terlibat aksi penyerangan," ujar AKBP Jules Abraham Abast, Rabu(14/12/2016).

Menurut Jules, aksi penikaman tersebut murni aksi kriminal yang dilakukan pelaku sendiri dan tidak ada kaitan dengan SARA. Ketujuh teman pelaku itu meminta pengamanan kepada polisi akibat amukan massa yang menghancurkan beberapa kios milik mereka.

"Jadi, ketujuh orang ini hanya mengamankan diri dari amukan massa. Kasus ini murni kriminal dan kami akan mendalami kasus ini," kata Jules.

Dalam kasus itu, tutur Jules, tidak terdapat korban tewas kecuali tersangka karena dihakimi ratusan massa yang jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah polisi dan aparat TNI yang mengamankan.

"Massa sempat menghancurkan beberapa kios, tetapi tidak terjadi penjarahan maupun sweeping terhadap warga pendatang seperti ramai tersebar di medsos," ujar Jules.

Jules menambahkan, situasi saat ini sudah kondusif. Namun untuk langkah preventif, Polda NTT telah mengirim pasukan tambahan berjumlah 138 personel yang terdiri dari Brimob dan TNI.

"Situasi saat ini sudah kondusif. Kapolda NTT, Danrem, Kabinda, Kapolres saat ini masih berada di Sabu Raijua," ujar Jules.

Dia mengimbau agar warga Sabu Raijua dan NTT tidak mudah terprovokasi oleh berita di media sosial yang umumnya cenderung memutarbalikkan fakta yang sebenarnya dari aksi penikaman tersebut.

"Dalam menyikapi kejadian ini warga diminta tidak melakukan tindakan anarkis, dan memercayakan langkah penegakan hukum oleh Polri," ujar Jules.

"Kami juga menghimbau agar warga Sabu Raijua, umumnya NTT, agar tetap menjaga suasana persaudaraan, toleransi dan kerukunan antar warga agar terpelihara situasi yang aman dan kondusif, terutama dalam menghadapi masa adven menyambut perayaan Natal," ucap dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya