Menggapai Matahari di Kampung Melayu Batam

Menikmati matahari pagi dengan menyicipi gonggong, hasil laut khas Batam.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 20 Des 2016, 06:02 WIB
Diterbitkan 20 Des 2016, 06:02 WIB
Kampung Melayu Batam
Fajar mulai tampak di Kampung Melayu Batam. (Liputan6.com/Ajang Nurdin)

Liputan6.com, Batam - Deburan ombak menyapa begitu kaki melangkah di Kampung Melayu, Batam. Aneh tentu, ada kampung melayu di tanah melayu. Namun, singkirkan dulu kesan itu, nikmati saja indahnya pemandangan di kampung penghasil gonggong ini.

Pagi itu, suasana di pantai yang terletak di Kampung Melayu masih sepi. Namun, sudah terlihat beberapa warga yang bermata-pencaharian sebagai nelayan mulai beraktivitas. Tentunya, mereka menyiapkan perkakas dan perahunya untuk berlayar mencari ikan dan gonggong.

Dengan sumber daya alam khas berupa gonggong ini, Kampung Melayu menjadi salah satu desa penghasil gonggong sebagai kuliner khas Batam tepatnya di kelurahan Batu Besar, Batam.

Pancaran fajar kuning keemasaan turut singsingkan gelap malam yang tersisa menyambut mentari tiba. Cahaya itu mulai memberanikan diri bangkit dari balik hamparan laut.

Nuansa damai terasa saat hembusan angin menyisir bibir pantai menggoyangkan perahu nelayan, disaksikan gelombang menghempas hamparan pasir putih menghiasi alam pagi yang sejuk.

Para penduduk kampung mencari nafkah dengan mencari ikan dan gong-gong, tetapi penduduk muda mulai bekerja di tempat lain karena hasil tangkapan yang mulai berkurang. (Liputan6.com/Ajang Nurdin)

Tasman (47) salah seorang warga kampung, menuturkan berdasarkan kisah orang tua dulu, Kampung Melayu merupakan salah satu kampung tertua yang dihuni masyarakat asli pesisir Batam.

"Orang tua dulu cakap, dulu yang ramai itu di pesisir yang sekarang kota dulu hutan," kata Tasman saat di temui halaman rumahnya pada Senin pagi, 19 Desember 2016.

Kemudian, lanjut Tasman, orang yang pertama menetap dan membuka lahan pada kampung ini merupakan seorang Melayu Bugis. Inilah yang dianggap moyang warga Kampung Melayu.

Menurut Tasman, Kampung Melayu tidak jauh berbeda dengan kampung tua lainnya di pesisir Batam. Rumah-rumah nelayan dengan pohon-pohon kelapa besar yang sudah berumur menghiasi pantai.

"Mata pencarian masyarakat di sini nelayan, pencari ikan, kerang, dan gonggong tapi ada sebagian warga yang muda memilih bekerja di perusahaan, karena tangkapan ikan sudah berkurang," ungkap dia.

Begitu matahari mulai menampakkan dirinya, terlihat banyak orang tua yang sedang duduk merajut jaring untuk menangkap ikan. Sementara, anak-anak tampak riang bermain bersama.

Meski merupakan desa tua, tetapi keindahan pantai di Kampung Melayu ini tetap menjadi daya tarik wisatawan. Ditambah, rasa penasaran dengan makanan khas Batam, gonggong.

Cita rasa Gonggong, kuliner khas dari Batam, Kepulauan Riau selalu membuat para wisatawan penasaran.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya