6 Peristiwa Heboh di Bengkulu Tahun Ini

Bengkulu menjadi sorotan media karena beberapa peristiwa ini. Mau tahu?

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 20 Des 2016, 11:03 WIB
Diterbitkan 20 Des 2016, 11:03 WIB
Solidaritas untuk Yuyun, Lilin Dinyalakan di Seberang Istana
Yuyun meninggal dunia dengan tragis setelah menjadi korban kejahatan seksual oleh 14 pria di Bengkulu. (Taufiqurrohman/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bengkulu - Sepanjang tahun 2016 Bengkulu menjadi sorotan publik terkait peristiwa yang terjadi di wilayah ini. Tidak hanya menyedot perhatian, peristiwa ini mampu menguras air mata, memancing emosi, geram hingga melibatkan keterlibatan orang penting di negeri ini, berikut Rangkuman 6 peristiwa penting yang terjadi di Bengkulu sepanjang tahun 2016.

1. Kasus Yuyun

Awal bulan April 2016, publik dikejutkan peristiwa kekerasan seksual berujung kematian terhadap Yuyun (14) siswi SMP Negeri 5 Padang Ulak Tanding Kabupaten Rejang Lebong. Yuyun yang masih mengenakan seragam sekolah dihadang 14 orang pemuda dan Anak Baru Gede (ABG) di kampungnya Dusun V Desa Kasie Kasubun.

Dalam kondisi mabuk tuak, belasan pelaku kriminal itu memperkosa secara bergiliran, hingga korban Yuyun yang tak berdaya itu meregang nyawa saat sedang diperkosa. Mayatnya yang dalam kondisi bugil lalu dibuang ke jurang sedalam 5 meter.
Aparat bekerja cepat dan menangkap 12 dari 14 pelaku, satu pelaku lain akhirnya menyerahkan diri. Sedangkan satu pelaku masih bebas berkeliaran hingga saat ini.

Pengadilan mengganjar 7 pelaku yang masih tercatat sebagai anak dibawah umur dengan pidana penjara selama 10 tahun ditambah hukuman pembinaan sosial selama 6 bulan. Sedangkan 4 pelaku yang sudah masuk dalam kategori dewasa divonis pidana penjara selama 20 tahun. Satu pelaku yang berumur dibawah 13 tahun, hanya divonis ringan berupa pembinaan sosial selama satu tahun.

Otak peristiwa ini Zainal alias Boss dijatuhi vonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Curup yang dipimpin oleh Heny Farida pada tanggal 29 September 2016.

Novel Baswedan Digugat

Dukung Novel Baswedan, Warga Gelar Aksi di PN Jaksel
Novel Baswedan mendapatkan dukungan massa saat sidang praperadilan di PN Jakarta Selatan, Jumat (29/5/2015). Aksi tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap Novel dan mengecam Bareskrim Polri. (Liputan6.com/Yoppy Renato)


2. Novel Baswedan Digugat

Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan kembali harus menjalani proses hukum terkait peristiwa yang terjadi tahun 2002 terhadap kawanan pencuri sarang burung walet. Saat ini Novel yang menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Bengkulu dituding melakukan penganiayaan dan penembakan terhadap para pelaku kejahatan.

Pihak Bareskrim Mabes Polri melakukan gelar perkara, olah TKP dan melimpahkan tersangka Novel bersama barang bukti ke Kejaksaan Negeri Bengkulu sebelum akhirnya digelar siding Pra Peradilan dan Pihak Kejaksaan mengeluarkan Surat Keputusan Penghentian Penuntutan (SKP2) karena kasus ini dianggap kedaluarsa.

Rutan Malabero Terbakar

6 Peristiwa Penting di Bengkulu Selama Tahun 2016
Rutan Malabero Terbakar dipicu Razia BNN dan mengakibatkan 5 orang tewas terpanggang

3. Rutan Malabero Terbakar

Pertengahan tahun 2016, publik kembali dikejutkan dengan peristiwa pembakaran Rumah Tahanan Negara (rutan) Malabero Kota Bengkulu. Peristiwa tanggal 26 Maret 2016 jam 20.30 WIB itu dipicu provokasi oleh penghuni Rutan, saat petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) menjemput salah seorang Bandar narkoba bernama Edison Irawan alias Aseng.

Api yang diduga berasal dari Blok A kamar nomor 17 itu menghanguskan seluruh bangunan Rutan. Sebanyak 5 orang di Blok A kamar nomor 7 didapati sudah hangus terpanggang. Mereka adalah Medi Satria bin Jaharudin, Agung Nugraha, Hendra Novianto bin Amran, Agus Purwanto, dan Heru Biliantoro.

Aparat lalu menetapkan 17 orang sebagai tersangka pelaku kerusuhan dan provokator yang mengakibatkan kebakaran dan merenggut Korban jiwa.

Razia Narkoba, LP Bentiring Bengkulu Rusuh

6 Peristiwa Penting di Bengkulu Selama Tahun 2016
LP Bentiring Rusuh dipicu razia Narkoba yang dilakukan aparat kepolisian Resort Kota Bengkulu

4. Razia Narkoba, LP Bentiring Bengkulu Rusuh

Setelah Rutan Malabero, Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Bentiring Bengkulu kembali rusuh. Kali ini kerusuhan dipicu Razia narkoba yang dilakukan aparat kepolisian Resort Kota Bengkulu.

Tim satuan reskrim Polres Bengkulu yang akan nelakukan razia sudah berada di lingkungan LP dan melakukan koordinasi dengan kepala LP FA Widyo Putranto pada pukul 17.00 wib. Setelah diizinkan, mereka masuk ke dalam penjara dan melakukan pengeledahan.

Para awak media yang melakukan peliputan tidak diizinkan masuk dan hanya menunggu di lorong antara ruang administrasi dan pintu masuk penjara.

Satu jam kemudian, sekira pukul 18.05 wib, terdengar teriakan dan bunyi benda keras diduga bunyi besi yang dipukul dari dalam LP dan teriakan dari ratusan penghuni LP dan bentakan aparat. Para penghuni juga terdengar menyoraki aparat yang sedang melakukan penggeledahan.

Kerusuhan pun pecah, untuk mengantisipasi tindak brutal yang dilakukan seperti kerusuhan Rutan Malaberi beberapa waktu lalu. Pukul 19.15 WIB dua pleton pasukan pengendali massa (dalmas) diterjunkan untuk mengendalikan situasi.

Sebanyak 8 orang narapidana terlihat digiring keluar dan dibawa ke Mapolresta Kota Bengkulu. Salah seorang diantara narapidana terlihat bandar besar Narkoba yang masih menjalani masa hukuman penjara atas nama Kirmin Siin.

Aparat juga menyeret satu orang sipir penjara atas nama Ranggi dan satu orang Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan Bentiring Kota Bengkulu bernama Karsono. Juga terlihat beberapa barang jenis telepon genggam dan pipa besi juga dibawa ke Mapolres.

 

OTT KPK Tangkap Ketua PN Kepahiang Bengkulu

20160524-Enam Orang Terjaring OTT Bengkulu Akhirnya Tiba di KPK
Ketua PN Kepahiang, Bengkulu berinisial JP tiba di gedung KPK setelah dipindahkan dari Bengkulu, Jakarta, (24/5). JP yang juga menjabat sebagai hakim pengadilan tipikor Bengkulu ditangkap tangan di rumah dinasnya. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

5. OTT KPK Tangkap Ketua PN Kepahiang Bengkulu

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap ketua Pengadilan Negeri Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu pada Senin 23 Mei 2016 di Kepahiang.

Sumber Liputan6.com di PN Kepahiang menyebutkan ketua PN Janner Purba ditangkap di luar kantor pengadilan bersama 3 orang rekannya setelah usai jam kerja pukul 15.30 wib.

Selain Janner, KPK juga menangkap Toton, hakim Tipikor dan Badaruddin Bachsin alias Billi Panitera pada Pengadilan Tipikor Bengkulu. Penangkapan ini terkait suap yang dilakukan oleh Terdakwa kasus korupsi Honor tim Pembina RSUD M Yunus Bengkulu.

KPK juga mengamankan barang bukti berupa uang tunai mencapai Rp 1 Miliar. Uang tersebut diserahkan oleh dua PNS di RSUD M Yunus atas nama Edi Santoni dan Syafri Safii yang juga diciduk KPK.

Walikota Bengkulu Menghilang

helmi
Walikota Bengkulu Helmi Hasan (kiri) (Liputan6,com/Yuliardi Hardjo Putro)

6. Walikota Bengkulu Menghilang

Walikota Bengkulu Helmi Hasan menghilang selama lebih dari 3 bulan dalam tahun 2016. Belakangan diketahui, adik kandung Ketua MPR Zulkifli Hasan itu melakukan cuti diluar tanggungan negara ke 3 negara timur tengah, India, Bangladesh dan Pakistan.

Puluhan mahasiswa gabungan dari Pusat Kajian Anti Korupsi (Puskaki), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (kammi) bersama badan eksekutif mahasiswa Universitas Negeri Bengkulu, Universitas Muhammadiyah dan Universitas Hazairin melakukan protes dan mendatangi DPRD Bengkulu. Tujuannya mendesak para pimpinan DPRD untuk melakukan pengecekan dimana posisi walikota Bengkulu Helmi Hasan yang sudah tidak masuk kantor lebih dari 2 bulan.

Koordinator aksi puskaki, Melyansori mengatakan, izin cuti di luar tanggungan negara yang dikeluarkan kementrian dalam negeri terhadap walikota Helmi Hasan yang berangkat ke negara India dengan alasan sakit sangat mengada ada.

"Sakitnya apa dia dimana dan apa betul dia sakit, DPRD harus meminta penjelasan secara rinci. Jika perlu kejar sampai ke India sana," tegas Melyansori.

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Bengkulu Salahudin Yahya mengatakan, menghilangnya walikota karena sedang berobat di Rumah Sakit Lahore Pakistan. "Kami mengajukan cuti secara resmi dan tertulis," ujar Salahuddin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya