Liputan6.com, Painan - Kampung Nunang yang berada di Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, terisolasi akibat banjir yang melanda daerah itu, Jumat, (6/1/2017).
Kepala Kepolisian Sektor Batang Kapas, AKP Irawan Sukma, di lokasi bencana mengatakan pihaknya dan masyarakat sekitar saat ini masih menunggu Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengevakuasi warga yang terisolasi tersebut.
"Kami masih menunggu karena tidak mungkin mengevakuasi dengan tangan kosong minimal ada dua atau tiga perahu karet," kata dia, seperti dilansir dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Seksi Administrasi Kependudukan Kecamatan Batang Kapas, Syamsi yang juga di lokasi mengatakan Kampung Nunang didiami sepuluh kepala keluarga.
"Minimal harus ada dua sampai tiga perahu karet agar evakuasi segera dilakukan mengingat cuaca yang berpotensi masih akan hujan, lebih cepat tentu lebih baik," tuturnya.
Warga setempat, Adnan (40), mengatakan banjir sudah terjadi sejak Kamis, 5 Januari 2017. Malamnya, hujan kembali turun sehingga debit air meningkat dan menyebabkan banjir pada beberapa daerah di kecamatan itu.
"Banjir kembali terjadi sekitar pukul 10.00 WIB tadi, setelah sebelumnya diguyur hujan lebat sejak semalam," ujar Adnan.
Banjir tersebut menggenangi ribuan rumah bahkan di antaranya sudah ada yang hanyut.
"Akibat dari banjir ini ribuan rumah warga terendam bahkan sebanyak dua unit di antaranya terbawa arus banjir," dia menambahkan.
Banjir di Sumatera Barat meluas dan pada Jumat siang. Jalur transportasi Simpang Empat-Ujung Gading di Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat terendam dengan ketinggian air hingga 70 centimeter.
"Benar, banjir kembali terjadi di Labuah Luruih Kecamatan Pasaman. Puluhan rumah terendam dan arus transportasi terputus bagi kendaraan yang berukuran rendah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Try Wahluyo, di Simpang Empat, Jumat.
Banjir itu disebabkan meluapnya Sungai Batang Saman pada siang ini. Saat ini petugas BPBD, SAR, pihak Kepolisian dan PMI sudah turun ke lapangan untuk memberikan bantuan.
Menurut dia, akibat banjir di Labuah Luruih Batang Saman, arus transportasi juga sempat terganggu karena air menutupi jalan lintas Simpang Empat-Ujung Gading.
Warga yang rumahnya terendam sementara mengungsi ke rumah sanak famili, dan sejauh ini belum ada korban jiwa akibat bencana itu.
Try menjelaskan, hujan yang turun sejak Kamis malam, 5 Januari 2017, membuat sungai di empat kecamatan itu meluap ke permukiman warga.
Sementara itu, Bupati Pasaman Barat Syahiran mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terkait cuaca ekstrem saat ini.
"Bagi yang berdomisili di dekat perbukitan, tepi sungai dan laut agar hati-hati karena bencana bisa terjadi kapan saja. Kami sedang memberikan bantuan secepatnya. Alat berat disediakan jika terjadi longsor begitu juga perahu karet," kata dia.
Menurut seorang warga Batang Saman, Ir (34), air mulai memasuki rumah warga sekitar pukul 12.00 WIB. Semakin siang air semakin tinggi hingga masuk ke rumah.
"Kedalaman air di dalam rumah sekarang hampir mencapai satu meter dan kami tergesa-gesa mengemasi barang barang. Kami butuh bantuan normalisasi sungai agar kami bisa terbebas dari banjir," dia berharap.