Rp 21 Miliar Uang Rupiah Baru Beredar di Yogyakarta

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta sudah melakukan sosialisasi soal uang rupiah baru ini langsung ke masyarakat.

oleh Yanuar H diperbarui 10 Jan 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2017, 06:00 WIB
Uang Rupiah Baru 2016
Bank Indonesia (BI) meluncurkan 11 uang rupiah Emisi 2016 dengan gambar pahlawan baru. (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Liputan6.com, Yogyakarta - Uang rupiah baru sudah diresmikan pada Desember 2016. Namun belum banyak uang rupiah itu beredar di pasaran seperti di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta, Hilman Tisnawan mengatakan, saat ini uang baru memang belum banyak beredar di pasaran. Namun ia memprediksi uang rupiah baru itu akan segera beredar banyak dalam waktu beberapa bulan ke depan. Termasuk nantinya dapat ditemukan di ATM masing-masing bank.

"ATM sebenarnya sudah boleh, tapi mereka butuh waktu untuk sistem. Karena uang lama masih banyak, maka butuh waktu. Jadi nanti dalam beberapa bulan akan semakin banyak," ujar Hilman di Yogyakarta, Senin, 9 Januari 2017.

Hilman menjelaskan, pihaknya saat ini terus melakukan sosialisasi uang rupiah baru di Yogyakarta. Dengan demikian, uang baru ini dapat digunakan masyarakat Yogyakarta nantinya.

Hingga Senin, menurut dia, sekitar Rp 21 miliar uang baru sudah beredar di Yogyakarta. Uang rupiah baru yang terbanyak beredar adalah pecahan Rp 100 ribu dan dari sisi lembar jumlahnya seimbang.

"Sudah sampai Rp 20,7 miliar hingga tanggal 5 Januari kemarin. Tapi jika ditotal hingga hari ini jumlahnya sudah naik lebih dari Rp 20 miliar, mungkin sampai Rp 21 miliar," ujar dia.

Hilman mengatakan, belum banyaknya uang baru beredar di lapangan karena memerlukan proses. Hal itu juga tidak terlepas dari uang rupiah lama juga masih berlaku dan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu karena peredaran uang lama di Yogyakarta yang mencapai Rp 3 triliun, maka tak sebanding dengan peredaran uang baru saat ini di Yogyakarta.

"Terbatas. Rp 20 miliar yang diedarkan kalau dibandingkan dengan Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun yang beredar, ya kecil sekali," ucap Hilman.

Sementara itu, Arief Budi Santoso selaku Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi soal uang rupiah baru ini langsung ke masyarakat dengan kas keliling di pasar-pasar. Salah satunya adalah Pasar Beringharjo, Kranggan, dan Demangan.

Selain itu juga di pasar besar di Kabupaten di DIY. Kas keliling ini akan memberikan informasi uang rupiah baru dan menukarkan uang baru tersebut.

"Kas keliling untuk menukarkan uang rupiah baru sekalian juga untuk menjelaskan ciri-ciri keaslian uang rupiah tahun emisi 2016. Kami juga datangi pasar dan beri pemahaman kepada para pedagang. Cara ini sangat efektif beberapa kali," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya