Cangkir Pythagoras, Warisan Kecerdikan Yunani Kuno yang Mengajarkan Moderasi

Para arkeolog dan sejarawan menemukan bahwa mekanisme cangkir ini beroperasi berdasarkan prinsip bejana berhubungan. Di dalam cangkir terdapat pipa berbentuk U terbalik yang tersembunyi di bagian tengah.

oleh Switzy Sabandar Diperbarui 22 Feb 2025, 02:00 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2025, 02:00 WIB
Miskonsepsi sejarah (4)
Pythagoras dalam buku karya Thomas Stanley. (Sumber Wikimedia Commons)... Selengkapnya

Liputan6.com, Yogyakarta - Penemuan cangkir Pythagoras dari era Yunani kuno kembali menarik perhatian para peneliti sejarah dan ilmuwan modern sebagai perpaduan antara prinsip fisika, matematika, dan filosofi kehidupan. Artefak berusia 2.500 tahun ini menampilkan kejeniusan desain yang mengajarkan tentang konsekuensi keserakahan melalui mekanisme hidrolik sederhana.

Mengutip dari berbagai sumber, cangkir yang juga dikenal sebagai Cup of Greed ini memiliki sistem sifon tersembunyi yang dirancang oleh Pythagoras. Ia adalah seorang matematikawan dan filsuf ternama Yunani kuno.

Keunikan cangkir terletak pada kemampuannya menampung cairan dalam jumlah moderat. Akan tetapi hal ini akan mengosongkan seluruh isinya secara tiba-tiba jika diisi melampaui batas tertentu.

Para arkeolog dan sejarawan menemukan bahwa mekanisme cangkir ini beroperasi berdasarkan prinsip bejana berhubungan. Di dalam cangkir terdapat pipa berbentuk U terbalik yang tersembunyi di bagian tengah.

Ketika cairan mencapai ketinggian tertentu, tekanan hidrostatik memaksa cairan naik melalui pipa tersebut. Hal ini menciptakan efek sifon yang menguras seluruh isi cangkir melalui lubang di bagian bawahnya.

Museum Arkeologi Nasional Yunani menyimpan beberapa cangkir Pythagoras asli yang ditemukan di situs penggalian Samos, pulau kelahiran Pythagoras. Artefak ini merupakan bukti perkembangan pemahaman ilmiah masyarakat Yunani kuno tentang prinsip fisika fluida jauh sebelum teori formal dikembangkan.

Penelitian modern mengungkap bahwa desain cangkir Pythagoras mengaplikasikan prinsip-prinsip fisika yang baru dirumuskan secara formal berabad-abad kemudian oleh ilmuwan seperti Blaise Pascal dan Daniel Bernoulli. Hal ini merupakan kecanggihan pemahaman empiris masyarakat Yunani kuno terhadap fenomena alam.

Para ahli sejarah filsafat mencatat bahwa cangkir ini bukan sekadar perangkat mekanis, tetapi merupakan ajaran Pythagoras tentang keseimbangan dan moderasi. Sekolah Pythagorean menggunakan cangkir ini sebagai alat pengajaran untuk mendemonstrasikan konsep meden agan atau nothing in excess yang menjadi salah satu prinsip inti dalam filsafat Yunani.

Di berbagai universitas terkemuka, cangkir Pythagoras digunakan dalam kuliah pengantar fisika fluida untuk mendemonstrasikan prinsip tekanan hidrostatik dan efek sifon. Laboratorium desain di Massachusetts Institute of Technology (MIT) juga mengembangkan variasi modern dari cangkir Pythagoras menggunakan material kontemporer dan teknologi pencetakan 3D. Akan tetapi, prinsip dasar yang digunakan tetap sama dengan desain 2.500 tahun yang lalu.

Penulis: Ade Yofi Faidzun

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya