Tertipu 7.000 Dolar AS, 14 Imigran Bangladesh Juga Hilang Ponsel

Sudah jatuh tertimpa tangga. Uang imigran Bangladesh hilang, malah berakhir di kantor imigrasi.

oleh M Syukur diperbarui 04 Mar 2017, 03:05 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2017, 03:05 WIB
Imigran Bangladesh
Sejumlah Muslim Rohingya ditangkap tentara Bangladesh, Senin (21/11). Mereka ditangkap karena dianggap sebagai imigran gelap. (REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)

Liputan6.com, Pekanbaru - Ingin menyeberang secara ilegal ke Malaysia, 14 imigran asal Bangladesh malah tertipu 7.000 dolar AS. Selain itu, telepon genggam yang dimiliki juga dilarikan oleh sopir travel yang membawanya dari Sumatera Utara.

Menurut Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo, belasan imigran itu sudah diserahkan ke Kantor Imigrasi setempat untuk penanganan lebih lanjut.

"Mereka sudah didata, kemudian diserahkan ke imigrasi untuk proses selanjutnya," kata mantan Kapolres Pelalawan itu, Rabu malam, 1 Maret 2017.

Guntur menerangkan, 14 imigran ini tiba di Bandara Kuala Namu, Medan Sumatera Utara pada Selasa, 28 Februari 2017. Mereka datang dengan visa bebas, hanya saja tidak melewati pemeriksaan pihak imigrasi.

Setibanya di Medan, ke 14 imigran itu hendak melanjutkan perjalanan ke Malaysia. Mereka menyewa beberapa mobil untuk diantarkan ke Kota Dumai, Riau.

"Niatnya ingin melalui jalur laut tujuan Malaysia," kata Guntur.

Dalam perjalanan, persisnya di sebuah rumah makan di Jalan Lintas Riau-Sumur KM 7 Kecamatan Bangko Rokan Hilir, para imigran itu dibawa berhenti sopir untuk makan bersama.

Usai makan, sopir kemudian meminta imigran ini menyerahkan uang 500 dolar AS per orang. Tak hanya itu, masing-masing imigran juga diminta menyerahkan telepon genggamnya.

"Sang supir berjanji segera kembali dan meminta para imigran ini menunggu di rumah makan itu," kata Guntur.

Beberapa jam menunggu, sopir yang masih diselidiki identitasnya itu tak kunjung kembali. Masyarakat sekitar kemudian melaporkan adanya orang asing ini ke Mapolsek setempat.

"Petugas kemudian membawa 14 imigran ini ke kantor kepolisian. Mereka mengaku ingin ke Malaysia dan diserahkan ke Imigrasi sebagai pihak berwenang," kataGuntur.

Guntur menerangkan, 14 imigran Bangladesh itu semuanya laki-laki dan memiliki paspor. Sewaktu datang ke Indonesia melalui Medan, mereka lolos dari pemeriksaan imigrasi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya