Kronologi Penemuan Balita Hilang Misterius di Dalam Sumur Berair

Orangtua balita yang sempat dikabarkan hilang itu sempat pingsan beberapa jam setelah menerima informasi itu.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 06 Mar 2017, 10:01 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2017, 10:01 WIB
Kronologi Penemuan Balita Hilang Misterius di Dalam Sumur Berair
Orangtua balita yang sempat dikabarkan hilang itu sempat pingsan beberapa jam setelah menerima informasi itu. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Serang - Malam minggu pekan lalu menjadi malam minggu kelabu bagi pasangan Haeroni (30) dan Erna (25). Anak pertama mereka, balita bernama Firda Herliana Fitri yang baru berusia 1 tahun tujuh bulan ditemukan tewas di dalam sumur.

Balita Firda sebelumnya dikabarkan hilang pada Jumat, 3 Maret 2017 jelang salat Jumat. Kehilangan balita itu menggegerkan warga Kampung Tembong Kidul RT 02/03, Kelurahan Tembong, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten.

Hingga pada Sabtu malam, 4 Maret 2017, balita Firda ditemukan tak bernyawa sekitar pukul 21.30 WIB. Penemuan itu membuat kedua orangtuanya histeris hingga terkulai lemas dan pingsan. Mereka baru sadarkan diri saat pagi hari.

"Waktu itu kondisi saya lemas, warga lari, saya tetap di sini (menunjuk teras rumah milik saudara Haeroni) sambil megangin istri saya, sebab istri saya juga nangis waktu itu. Saya baru sadar-sadar pagi ini saja," kata Haeroni, ayah dari almarhum Firda, dengan bekas air mata di pipi saat ditemui di kediamannya, Minggu, 5 Maret 2017.

Haeroni yang sehari-hari bekerja sebagai buruh penjaga gudang hasil bumi di wilayah Kota Cilegon itu menuturkan, antara kamar tidur anaknya dengan sumur tempat jenazah Firda ditemukan berjarak 12 meter.

Sumur timba berkedalaman 20 meter yang berlokasi di dapur rumahnya itu memiliki dinding pembatas sekitar satu meter yang ditutupi dengan bekas pintu kamar mandi terbuat dari bahan fiber.

"Kita juga sudah cari ke situ pas siangnya (Jumat), tapi tidak ada. Sudah ada yang ke dalam juga, diubek-ubek, tapi tidak ada. Harusnya kan satu jam atau dua jam kalau anak kecil tenggelam, mayatnya udah mengambang. Entah gimana ceritanya bisa ada di situ," tutur Haeroni.

Saat Haeroni beserta warga mencari jenazah di dalam sumur, kondisinya masih tertutup rapi dengan pintu bekas berbahan fiber itu. Kini, balita cantik yang biasa membangunkan kedua orangtuanya di kala pagi itu menjalani autopsi di RSUD dr Dradjat Prawiranegara Serang.

"Saya tadi malam dalam hati berdoa agar anak saya bisa cepat ditemukan. Ditemukannya kondisinya begini, mungkin ini udah harusnya (nasibnya)," ujar Haeroni.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya