Banjir Landa 5 Kabupaten di Riau

Banjir juga melanda Kalimantan Tengah.

oleh M SyukurRajana K diperbarui 06 Mar 2017, 15:03 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2017, 15:03 WIB
Banjir
Ilustrasi Foto Banjir (iStockphoto)​

Liputan6.com, Pekanbaru - Lima kabupaten di Provinsi Riau terendam ‎banjir akibat meluapnya sejumlah sungai dan dilepasnya pintu air di PLTA Koto Panjang. Hal ini membuat 2.469 rumah terendam dan ratusan orang mengungsi untuk menyelamatkan diri.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau Syarifuddin menyebutkan lima kabupaten dimaksud adalah Kampar, Pelalawan, Rokan Hulu, Kuantan Singingi, dan Indragiri Hulu.

"Berdasarkan data yang masuk, banjir di Kampar terjadi di Kecamatan Gunung Sahilan dan XIII Koto Kampar. Ada lima desa di Kecamatan Gunung Sahilan dilanda banjir sejak tiga hari terakhir. Sementara di XIII Koto Kampar, banjir terjadi di Desa Koto Tuo. Dilaporkan 200 jiwa di desa itu terdampak banjir," katanya, Sabtu, 4 Maret 2017.

Dia menjelaskan, banjir di lokasi itu berdampak pada 1.496 jiwa. Belum ada yang mengungsi, para korban banjir masih bertahan untuk menjaga rumahnya.

"Bantuan berupa makanan ataupun logistik lainnya sudah dikirimkan," kata Syarifuddin.

‎Sementara, banjir di Pelalawan dilaporkan merendam dua desa di Kecamatan Ukui, yaitu Lubuk Kembang Bunga dan Air Hitam. Banjir itu berlangsung sejak awal Maret lalu.

Di sana dilaporkan ada 140 rumah yang dihuni 1.064 jiwa menjadi korban. Mereka mengungsi secara swadaya ke kediaman kerabat yang tidak terdampak banjir. Meski begitu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan tetap mendirikan tiga titik posko penanganan banjir.

Selanjutnya di Kabupaten Kuantan Singingi, banjir dilaporkan terjadi di tiga kecamatan berbeda. Diantaranya adalah Kecamatan Kuantan Mudik, Gunung Toar dan Hulu Kuantan. Dilaporkan banjir menggenangi 325 rumah yang berdampak pada 1.300 jiwa.

"Untuk di Kuansing dilaporkan hanya 468 jiwa yang mengungsi. Sementara lainnya bertahan, namun kita tetap mengimbau untuk waspada. Petugas gabungan juga telah dikerahkan ke sana," jelasnya.

Sementara itu, di Indragiri Hulu banjir dilaporkan terjadi di Desa Semelinang Darat, Kecamatan Indragiri Hulu dan Desa Lubuk Batu Jaya Kecamatan Peranap. Secara keseluruhan banjir merendam 128 rumah dengan 531 jiwa terdampak banjir.

Di Rokan Hulu, banjir terpantau terjadi di Kecamatan Rokan IV Koto tepatnya di Desa Lubuk Ingu dan Cipang Kanan. Berdasarkan pendataan Dinas Sosial Provinsi Riau, banjir di Rokan Hulu terbilang cukup parah karena berdampak pada 6.000 jiwa.

Bahkan pada awal pekan lalu, banjir di Rokan Hulu menyebabkan sebuah jembatan di Kecamatan Rokan IV Koto roboh. Akibatnya empat desa dengan penduduk berjumlah 7.500 jiwa terisolir. Saat ini bantuan sementara berupa dua unit kapal cepat untuk membantu mobilisasi warga.

Banjir di Riau berpotensi terus meluas menyusul meningkatnya curah hujan di wilayah Sumatera Barat hingga menyebabkan banjir dan longsor di Kabupaten Lima Puluh Kota. BPBD Riau sebelumnya menyatakan sejumlah daerah di Riau seperti Kampar dan Pelalawan berpotensi mendapat banjir kiriman dari Sumatera Barat. 

2 Kabupaten Kalteng Banjir

Banjir
Ilustrasi Foto Banjir (iStockphoto)​

Tingginya curah hujan di Kalimantan Tengah dalam dua pekan ini membuat sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) meluap. Akibatnya ratusan rumah warga dua kabupaten yakni Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur saat ini dilanda banjir.

Di Kabupaten Kotawaringin Barat, banjir akibat luapan Sungai Arut mengakibatkan rumah warga sebanyak 730 kepala keluarga (KK) di Kecamatan Arut Utara terendam banjir.

"Banjir sudah terjadi sejak 5 hari lalu dan debit air setiap hari selalu meningkat. Saat ini sudah sekitar 1,5 meter,"ujar Rianto warga Kecamatan Arut Utara.

Walaupun terendam air namun menurut karyawan pekerbunan sawit itu, masyarakat hingga saat ini masih belum mengungsi dan bertahan dalam rumah masing-masing.

"Kami membuat semacam balai (lantai) dari kayu didalam rumah sehingga masih bisa beraktifitas. Tapi Kalau semakin tinggi kami akan mengungsi,"ujarnya.

Camat Arut Utara Marwoto mengatakan sedikitnya ada 10 desa yang kebanjiran,"ujarnya.
Karena itu ia meminta agar masyarat segera mengungsi sehingga pihaknya bisa segera menyalurkan bantuan.

Sementara itu banjir juga mulai menggenangi sejumlah desa di Kabupaten KotawaringinTimur.

Wilayah yang dilanda banjir yaitu Kecamatan Parenggean. Curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari ini membuat sungai meluap sehingga akses jalan desa terendam air dengan ketinggian air antara 30-50 cm.
Kondisi ini belum membuat membuat warga untuk mengungsi karena debit air masih rendah.

"Kami masih bertahan dulu karena debit air masih rendah namun bila semain tinggi kami terpaksa mengungsi,"kata Nico warga Parenggean saat dihubungi.

Selain Kecamatan Parenggean wilayah lain yang terendam banjir terjadi di Kecamatan Mentaya Hulu. Akibatnya ada Dua desa terendam air yakni Desa Tangar dan Desa Baampah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya