Awas, Tanah Retak di Ponorogo

Terjadi retakan tanah di Ponorogo, 285 orang mengungsi.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Apr 2017, 22:12 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2017, 22:12 WIB
20170402-Operasi Pencarian Korban Longsor di Ponorogo-AFP
Petugas penyelamat melakukan pencarian terhadap korban longsor di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (2/4). Alat berat dan anjing pelacak diterjunkan untuk mencari puluhan korban yang masih hilang tertimbun dalam material longsor. (JUNI KRISWANTO/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Fenomena tanah retak terjadi di di Desa Dayakan, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Akibatnya 285 orang mengungsi ke tempat lebih aman.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah menerima laporan kejadian itu dari Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ponorogo dan Provinsi. "Ada retakan baru di Desa Dayakan," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, dikutip Antara, Kamis (6/4/2017).

Gus Ipul, sapaan akrabnya, menjelaskan kondisi retakan di bukit lebarnya satu meter dengan kedalaman 300 meter. Ketinggian bukit mencapai 300 meter.

Adanya retakan membuat masyarakat terdampak yang jumlahnya 56 kepala keluarga dengan 285 jiwa harus mengungsi dengan alasan takut serta trauma.

"Apalagi belum lama ini terjadi longsor di Dukuh Tangkil, Desa Banaran, Ponorogo," kata mantan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut.

Dia mengimbau kepada masyarakat setempat tidak terlalu panik dan mematuhi petunjuk dari petugas serta perangkat desa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya