Pembunuh Bertahajud Usai Tusuk Perut Sang Istri

Pembunuhan diduga dipicu kecemburuan suami kepada sang istri yang punya kekasih gelap melalui media sosial.

oleh Aceng Mukaram diperbarui 03 Mei 2017, 22:03 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2017, 22:03 WIB
Pembunuhan Sadis
Azwar, warga Desa Tanjung Bugis, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Kalbar, tersangka pembunuh istri sedang diinterogasi di kantor polisi. (Foto: Istimewa/Humas Polda Kalbar/Raden AMP)

Liputan6.com, Sambas - Dusun Lubuk Bugis, RT 005 RW 03, Desa Tanjung Bugis, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, mendadak mencekam. Pemicunya pembunuhan sadis oleh seorang suami terhadap sang istri pada Selasa, 2 Mei 2017, sekitar pukul 02.30 WIB di. Pembunuhan itu diduga dipicu suami yang cemburu kepada sang istri.

"Korban bernama Rizka Devianggita, 26 tahun. Sedangkan pelakunya, suami korban bernama Azwar Anas, 26 tahun," kata AKP Cucu Safiyudin dari Humas Polda Kalimantan Barat, Selasa, 2 Mei 2017.

Sejauh ini, polisi telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk tetangga korban. Cucu pun mengungkapkan kronologi pembunuhan yang menggemparkan Desa Tanjung Bugis, Kecamatan Sambas tersebut.

Awalnya, menurut dia, seorang tetangga mendengar suara teriakan minta tolong dari rumah pasangan suami istri (pasutri), Azwar dan Rizka. Ia kemudian mendatangi rumah Azwar dan masuk ke kamar pasutri tersebut.

Ketika itu, imbuh Cucu, sang tetangga melihat korban dan anaknya sedang tidur dengan berselimut dan tertutup bantal di bagian wajah. Tetangga itu kemudian memanggil Azwar sambil membuka bantal yang menutup wajah Rizka.

"Saksi melihat bagian wajah ada darah. Saksi langsung terkejut. Saksi melihat gagang pisau di bagian perut korban," tutur Cucu.

Tetangga itu kemudian keluar kamar dan melihat Azwar dalam kondisi shock atau terpukul secara psikis. "Ia berusaha menenangkan suami korban dengan mengambilkan minum untuk suami korban yang sedang shock," kata Cucu.

Tak lama kemudian, warga lainnya masuk ke dalam rumah pasutri tersebut dan melihat Rizka sudah dalam posisi terbaring. Warga kemudian memanggil ketua rukun tetangga (RT) setempat untuk memberitahukan adanya pembunuhan itu.

Masih dalam kondisi terguncang, Azwar sempat menyampaikan bahwa sang istri dalam sebulan terakhir kerap meminta cerai.

Adapun sebelum peristiwa maut itu terjadi, korban pernah bercerita kepada tetangganya pada Sabtu, 29 April lalu. Rizka berencana berangkat ke Sintang, Kalimantan Barat, pada Senin, 1 Mei 2017. Istri Azwar saat itu mengatakan bahwa dirinya sudah dapat kerja di Sintang.

Sempat Diduga Korban Bunuh Diri

Menurut Cucu, polisi dan warga sempat menduga korban bunuh diri. Namun, berkat kejelian dan hasil interogasi polisi, Azwar akhirnya mengakui perbuatan sadisnya itu.

Di hadapan penyidik, Azwar mengaku bahwa ia bersama keluarga pergi ke pasar untuk membeli pakaian dan makan bersama pada Senin, 1 Mei 2017 sekitar pukul 19.00 WIB. Dua jam kemudian mereka pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, Azwar kemudian duduk di dapur sambil merokok.

Pada pukul 22.30 WIB, mereka sekeluarga masuk ke kamar dan tidur. Namun pada pukul 01.30 WIB, Azwar bangun dan langsung mengambil pisau di dapur. Selanjutnya, Azwar kembali masuk ke kamar dan langsung menusukkan pisau ke hulu hati sang istri yang saat itu tidur dalam posisi terlentang.

"Setelah melakukan pembunuhan, pelaku langsung menutup kamar. Lalu ke kamar mandi untuk mengambil wudu dan sempat salat tahajud," kata Cucu.

Selanjutnya, imbuh Cucu, Azwar menghidupkan televisi dan merenung. Tak lama berselang, Azwar membuka kamar dan berteriak minta tolong. Azwar kemudian keluar rumah dan masih teriak minta tolong.

Istri Punya Kekasih Gelap di Medsos

Berdasarkan hasil interogasi, motif pembunuhan lantaran Azwar sakit hati terhadap sang istri. "Korban diduga pernah ketahuan berhubungan dengan seorang laki-laki lewat aplikasi Idol Love, yang diketahui bernama Bagus," Cucu membeberkan.

Bagus diduga warga Semarang, Jawa Tengah. Azwar mengetahui adanya hubungan gelap tersebut setelah merampas handphone sang istri, sekitar dua pekan lalu.

"Kurang lebih satu bulan (Bagus) berhubungan komunikasi lewat media sosial (medsos) dengan korban," ujar Cucu.

Pembunuhan sadis diduga terjadi akibat sang suami sakit hati dan naik pitam lantaran sifat korban yang berubah-ubah. "Terkadang ingin cerai dan terkadang ingin balikan rujuk," Humas Polda Kalimantan Barat itu memungkasi.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya