Liputan6.com, Wamena - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sedang membudidayakan tanaman khas dari Jepang, yakni bunga sakura (prunus serrulatadi), di Kebun Raya Biologi Wamena, Provinsi Papua.
Peneliti LIPI yang juga Pendamping Kebun Raya Biologi Wamena, Soekarno mengatakan budi daya bunga sakura bertujuan memperkenalkan kepada masyarakat Papua tentang tumbuhan itu.
"Proses budi daya di pembibitan sudah 50 persen tumbuh. Untuk ditanamnya belum kami coba. Pembibitan dari luar Papua dan kita datangkan ke pembibitan masih di dalam polibag, kata Soekarno di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Minggu 16 Juli 2017, dilansir Antara .
Advertisement
Baca Juga
Dia menjelaskan, pada saat tertentu seluruh daun tumbuhan sakura akan gugur dan hanya tersisa bunga sakura yang sangat indah.
"Beberapa jenis tumbuhan yang kami bawa ke Wamena itu lebih ke spesifik tanaman hias," katanya.
Menurut dia, LIPI selalu berhati-hati agar tanaman yang dibawa dari luar Papua tidak berdampak negatif terhadap tumbuhan khas setempat.
"Ada beberapa contoh jenis tanaman dari luar yang coba kami budidaya di sini, tetapi tidak dalam tujuan khusus karena takutnya menjadi tumbuhan invasif. Maksudnya tumbuhan luar yang merasuki tumbuhan di sini dan mematikan tumbuhan yang ada di sini," katanya.
Selain sakura, LIPI juga mengembangkan beberapa tanaman luar Papua misalnya anggur Brazil (myrciaria cauliflora) dan kayu hitam (diospyros celebica).
"Bunga Sakura itu kan dari Jepang, tetapi yang kami bawa itu hasil budi daya dari Cibodas, Jawa Barat. Sementara tanaman dari Indonesia yang kami kembangkan di sini juga ada, misalnya kayu hitam," katanya.
Â
Â
Saksikan video menarik di bawah ini: