Liputan6.com, Purwakarta - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengimbau para pelajar di Purwakarta untuk membudayakan jalan kaki ke sekolah. Bahkan di beberapa tempat, bupati yang menjabat dua periode tersebut mewajibkan kebiasaan jalan kaki yang mulai digantikan dengan kendaraan bermotor.
Dedi punya alasan atas imbauan jalan kaki itu. Menurut pria yang kini selalu mengenakan peci hitam itu, kebiasaan jalan kaki menuju ke sekolah dapat menumbuhkan sikap mandiri para pelajar.
"Ini untuk kebaikan para pelajar, agar mereka tumbuh mandiri dan hidup sehat. Ditambah, sudah mulai jarang kan yang jalan kaki," katanya di Gedung Kembar, Jalan KK Singawinata, Senin, 17 Juli 2017.
Secara teknis, menurut Dedi, titik sekolah yang harus mewajibkan pelajarnya jalan kaki adalah sekolah yang sudah memiliki akses trotoar yang nyaman dan arus kendaraan yang tergolong landai. Jarak berjalan kaki bisa ditentukan oleh orangtua siswa.
Baca Juga
"Minimalnya, pelajar itu bisa jalan kaki sejauh 1 kilometer menuju sekolah. Misalnya untuk SMPN 1 Purwakarta, para orangtua bisa mengantarkan anaknya sampai bundaran BTN atau Gedung Kembar, kemudian pelajar itu lanjut jalan kaki menuju sekolah," ujarnya.
Untuk wilayah perkotaan, Pemerintah Kabupaten Purwakarta telah menunjuk sekolah percontohan yakni SMPN 1 Purwakarta, SMPN 3 Purwakarta, SMPN 6 Purwakarta, SMPN 7 Purwakarta, SMPN 8 Purwakarta, SMPN 9 Purwakarta dan SMPN 10 Purwakarta.
Sementara untuk wilayah pedesaan, tidak terdapat sekolah percontohan mengingat para pelajar di wilayah tersebut sudah terbiasa berjalan kaki menuju sekolah mereka masing-masing.
Kebijakan berjalan kaki ini juga dianggap Pemerintah Kabupaten Purwakarta sebagai kelanjutan larangan membawa kendaraan bermotor ke sekolah. Untuk menguji efektivitas program baru ini, pemerintah setempat melalui Dinas Pendidikan bekerja sama dengan pihak sekolah untuk mengukur tingkat kepatuhan pelajar dalam melaksanakan Program Jalan Kaki Menuju Sekolah.
Advertisement
Saksikan video menarik di bawah ini: